Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 14:04 WIB | Kamis, 19 September 2013

Cerebral Palsy Bukan Penyakit

Anak penderita cerebral palsy menjalani terapi. (Foto: stltoday.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Cerebral palsy (CP) atau disebut kelumpuhan otak besar adalah istilah umum yang meliputi sejumlah kondisi neurologis yang mempengaruhi gerakan dan sistem koordinasi tubuh anak. CP bukan penyakit dan tidak bersifat progresif. Atau, tidak akan bertambah buruk saat anak bertambah umurnya. Akan tetapi, CP dapat menyebabkan banyak masalah pada tubuh, yang dapat berdampak di kemudian hari.

CP disebabkan oleh kerusakan pada otak, yang biasanya terjadi sebelum, selama, atau segera setelah lahir. Kemungkinan penyebab yang umum meliputi infeksi pada awal kehamilan, kelahiran yang sulit atau prematur, perdarahan di otak bayi, atau perkembangan otak abnormal pada bayi.

Jenis Cerebral Palsy

Ada beberapa jenis CP, yaitu:

  • Hemiplegia spastik, yaitu ada kekakuan otot pada salah satu sisi tubuh dan kadang-kadang kelengkungan tulang belakang.
  • Diplegia spastik, yaitu ada kekakuan otot di kaki (kejang).
  • Ataksik cerebral palsy, berpengaruh pada keseimbangan dan mempersepsikan suatu hal.
  • Athetoid (diskinetik) cerebral palsy, yaitu ada peningkatan dan penurunan tonus otot dan masalah bicara.
  • Quadriplegia spastik, jenis ini yang paling parah, yaitu anak mungkin tidak dapat berjalan dan menopang leher mereka dan mungkin memiliki kesulitan belajar yang parah.

Gejala

Gejala-gejala CP bervariasi dari satu anak ke anak yang lain, dan tergantung pada jenis CP yang dimiliki si anak. Beberapa anak memiliki masalah berjalan, sementara yang lain cacat total dan memerlukan perawatan seumur hidup.

Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Otot terlalu kaku atau terlalu terkuklai,
  • kaku otot dan refleks berlebihan (kejang-kejang),
  • kaku otot dengan refleks normal (kekakuan),
  • kurangnya koordinasi otot (ataksia),
  • tremor atau gerakan tak terkendali,
  • lambat, gerakan menggeliat (athetosis),
  • tertunda dalam mencapai keterampilan motorik, seperti menggerakan lengan, duduk sendiri atau merangkak.
  • fungsi koordinasi pada salah satu sisi tubuh, seperti meraih dengan hanya satu tangan atau menyeret kaki saat merangkak,
  • kesulitan berjalan, seperti berjalan di atas jari kaki, gaya berjalan berjongkok, gaya berjalan seperti gunting lutut saling menyeberang,
  • air liur berlebihan (ileran) atau masalah dengan menelan,
  • kesulitan menghisap atau makan,
  • tertunda dalam perkembangan bicara atau kesulitan berbicara, dan
  • kesulitan melakukan gerakan dengan tepat, seperti mengambil krayon atau sendok.

Anak-anak dengan CP sering memiliki kondisi lain yang terkait, termasuk epilepsi, kesulitan belajar (cacat intelektual), kesulitan berbicara atau memahami orang lain berbicara, inkontinensia (mengompol), tunanetra, tunarungu, penyakit pada mulut, pertumbuhan tertunda, atau tulang belakang melengkung (skoliosis).

Prevalensi dan Pengobatan

Diperkirakan bahwa satu dari setiap 400 anak di Inggris menderita cerebral palsy. Sekitar 1.800 bayi didiagnosis dengan kondisi cerebral palsy setiap tahun.

Tidak ada obat untuk CP, tetapi berbagai perawatan dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan rasa penghargaan diri anak. Hal ini termasuk fisioterapi, terapi okupasi (untuk meningkatkan kemandirian individu dalam aktivitas sehari-hari) dan obat-obatan untuk meringankan kekakuan otot dan kejang. (nhs.uk/mayoclinic.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home