Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:07 WIB | Kamis, 23 Juli 2015

Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua

Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua
Seorang anak mengenakan kostum boneka tokoh animasi yang menghibur pengunjung di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (22/7), menjadi daya tarik tersendiri. Meski terbilang masih di bawah usia pekerja, anak-anak ini mengaku mencari uang untuk tambahan uang jajan selain untuk mengisi waktu libur sekolah. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua
Dua remaja mengenakan kostum tokoh animasi Upin dan Ipin tampak beristirahat di tengah keramaian pengunjung yang memadati kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua
Dua anak usia Sekolah Dasar (SD) yang tidak mau diambil fotonya tampak beristirahat usai menghibur pengunjung yang datang ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua
Seorang anak menduduki toples plastik berisi uang hasil kerjanya seusai menghibur pengunjung dengan berfoto bersama di sela istirahatnya di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua
Dua remaja usia sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) saat beristirahat usai bekerja menghibur pengunjung yang memadati kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Cerita Anak Boneka Hidup Hibur Pengunjung Kota Tua
Toples plastik berisi uang hasil kerja anak-anak menghibur pengunjung di Kota Tua, Jakarta Barat dari pagi hingga sore hari.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anak-anak usia di bawah umur menghibur pengunjung Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (22/7). Boneka hidup tokoh-tokoh animasi yang menjadi hiburan pengunjung di Kota Tua itu seakan menarik perhatian bagi anak-anak yang tinggal di sekitar kawasan tersebut untuk bekerja.

Bermodalkan boneka tokoh animasi sewaan anak-anak ini bekerja menghibur para pengunjung dengan bayaran sukarela, tanpa tarif. Seorang anak yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, dalam sehari bekerja dapat menghasilkan Rp 50.000 pada hari biasa, namun kalau saat liburan seperti sekarang, hasilnya bisa mencapai Rp 200.000 sampai Rp 300.000, ujarnya.

Menurutnya bekerja seperti ini hanya sekedar untuk mengisi waktu libur sekolah, daripada di rumah. Remaja yang saat ini duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengaku mencari uang dengan cara seperti ini untuk tambahan uang jajan. Tidak terikat dan tidak ada jam kerja, hasilnya dibagi dua dengan pemilik boneka yang katanya didatangkan dari Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan data tahun 2013 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada sekitar 4,7  juta jiwa pekerja anak. Di Indonesia wilayah yang terbesar berada di Papua, sebesar 34,7 persen dari total pekerja anak. Sementara di Sulawesi Utara sebesar 20,46 persen dan Sulawesi Barat 19,82 persen.

Wilayah ruang lingkup pekerja anak untuk di perkotaan jumlahnya berkisar 1,1 juta, sedangkan di pedesaan sebesar 2,3 juta. Dominasi jenis pekerjaan rata-rata adalah pekerja rumah tangga (PRT), pekerja tambang, dan juga pekerja pabrik, serta anak buah kapal (ABK).

Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja menargetkan pada tahun 2022 menghapuskan pekerja anak di Indonesia. Hal tersebut disampaikan melalui rancangan peta jalan atau road map untuk memastikan target tersebut tersampaikan dengan menggandeng lembaga swadaya masyarakat International Labor Organization (ILO).

Berikut ini sekilas tentang gambaran para pekerja anak di bawah umur yang terekam dalam gambar di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home