Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 05:36 WIB | Selasa, 21 April 2015

Ceu Popong: Perempuan Jangan Jadikan Bayi Anak Sapi

Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan. (Foto: Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan meminta perempuan Indonesia berhenti membuat bayi seakan-akan menjadi anak sapi. Menurut dia, perilaku itu terlihat ketika seorang bayi tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) secara ekslusif dan digantikan dengan memberi susu kemasan.

“Perempuan punya tugas alamiah, yang merupakan kodrat dari Tuhan, yakni mengandung, melahirkan, dan menyusui. Itu kodrat Tuhan yang harus dilaksanakan karena diberikan pencipta manusia, tapi kini permasalahannya ada kodrat yang dioper kepada yang lain, yaitu menyusui,” kata sosok yang akrab disapa Ceu Popong tersebut kepada satuharapan.com, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/4).

Menurut politisi senior Partai Golkar itu, ada berbagai alasan perempuan enggan memberikan ASI kepada anaknya, seperti takut payudara rusak dan terlalu sibuk dengan pekerjaan di luar rumah. “Itu kenyataan yang memprihatinkan, banyak kaum ibu yang sudah lupa kodratnya sebagai perempuan, sampai rela mempercayakan anaknya kepada sapi,” kata Ceu Popong.

“Susu kemasan yang dijual-jual itu dari sapi, berarti yang diminum bayi itu adalah darah sapi, berarti bayi itu anak sapi atuh,” dia menambahkan.

Ceu Popong berharap agar perempuan tidak mengabaikan kodrat Tuhan ini, meskipun punya tugas lain di luar status sebagai seorang ibu. “Ada tugas negara, ada tugas organisasi, ada juga tugas sebagai ibu, tidak usah dibenturkan satu sama lain,” tutur dia.

Selain itu, Ceu Popong juga mengimbau pabrik, kantor swasta, dan kantor pemerintahan memiliki ruangan untuk penitipan bayi. Sebab, menurut dia, dengan begitu perempuan tidak memiliki alasan tidak memberikan ASI kepada anaknya hanya karena kesibukan.

“Nanti saya kira ini bisa menjadi usulan dari Komisi VIII DPR RI yang membidangi masalah perempuan untuk dilemparkan kepada pemerintah, dengan demikian kodrat Tuhan tetap dipenuhi, tugas pekerjaan bisa jalan juga,” tutur Ceu Popong.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home