Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 06:13 WIB | Sabtu, 30 Juli 2016

Clinton Berjanji Menjadi Presiden bagi Seluruh Warga Amerika

Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton merayakan nominasinya pada malam keempat sekaligus terakhir Konvensi Partai Demokrat di Wells Fargo Center 28 Juli 2016 di Philadelphia, Pennsylvania. (Foto-foto: AFP)

PHILADELPHIA, SATUHARAPAN.COM - Hillary Clinton pada Kamis (29/7) menerima pencalonannya sebagai calon presiden Amerika Serikat, dan menyebut dirinya juara tanpa lelah untuk rakyat dan menolak sudut pandang gelap Amerika Serikat yang disampaikan Donald Trump.

Menjadi wanita pertama yang memenangkan pencalonan partai politik besar, Clinton berjanji akan menjadi presiden untuk "seluruh warga Amerika", bagi yang memilih atau tidak memilihnya.

Membuat permainan berani di dunia politik pada pemilihan tahun ini yang membuat sayap kanan dan sayap kiri menjadi lebih bising dan nyaring, Clinton bersumpah untuk "menjadi presiden Demokrat, Republik, dan Independen."

"Untuk yang berjuang, berusaha keras dan yang sukses. Untuk mereka yang memilih saya dan yang tidak. Untuk seluruh warga Amerika."

Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton naik ke atas panggung usai Presiden Obama menyampaikan pidato di Konvensi Nasional Demokrat di Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania pada 27 Juli 2016.

Banyak pidato Clinton di konvensi Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia berfokus pada kelemahan terbesarnya pada November - citra buruk di mata publik yang terbentuk selama beberapa dekade terkait kebijakan perang.

"Beberapa orang hanya tidak mengenal saya," katanya dengan terus terang, hal yang tidak biasa dilakukan politikus Amerika Serikat.

"kenyataannya, selama ini menjadi pelayan publik, bagian pelayanan selalu lebih mudah untuk saya dari pada bagian publik."

Sementara Chelsea Clinton menyebut sang ibu sebagai sosok yang luar biasa, bijaksana dan lucu.

“Setiap kali ibu saya pergi bekerja, meski hal itu tidak terlalu sering terjadi, dia akan meninggalkan catatan untuk saya baca setiap kali dia pergi,” ujar Chelsea.

Chelsea juga menyebut upaya sang mantan ibu negara dalam meloloskan kebijakan kesehatan bagi semua warga meski gagal pada 1994. 

“Saya melihat secara jelas. Hal itu sangat melelahkan. Beliau berjuang dengan hati dan seperti yang Anda ketahui, beliau gagal.”

“Bagi saya, ketika masih berusia 14 tahun, sangat berat melihat hal itu. Namun, ibu saya luar biasa.”

Chelsea kemudian mengatakan “ibu saya, pahlawan saya dan presiden baru kita” saat sang ibu tampil untuk menyampaikan pidato, acara utama dari pelaksaan konvensi Partai Demokrat selama empat hari. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home