Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:46 WIB | Kamis, 02 Juli 2015

Daftar Calon Pemimpin KPK, Polisi Cari Jabatan?

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende dikabarkan ikut mendaftar calon pemimpin KPK. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi III  Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Desmond Junaidi Mahesa, mengatakan bahwa ruang kepemimpinan yang terbatas di tubuh Kepolisian menjadi salah satu alasan sejumlah anggota Kepolisian mendaftar calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Ini ruang yang tidak dilarang oleh undang-undang (polisi daftar calon pemimpin KPK), ini mungkin bicara tentang ruang kepemimpinan di Kepolisian yang terbatas, kalau fokus di Kepolisian dengan jumlah polisi yang sangat banyak, ruang kepemimpinan itu sedikit,” ujar Desmond kepada satuharapan.com, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/7).

Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra itu menyebutkan, sosok-sosok terbaik di Kepolisian belum tentu mendapatkan jabatan pemimpin. Sebab, jabatan pemimpin di Indonesia kebanyakan berada dalam ruang politik, bukan jenjang karir murni.

“Ruang kepemimpinan di republik ini kebanyakan bukan ruang karir murni, tapi lebih kepada ruang politik, jadi orang terbaik di Kepolisian belum tentu dia pemimpin polisi,” ujar dia.

“Jadi ruang politik tertutup bagi orang yang benar-benar bagus yang belum tentu bisa berkarir di Kepolisian, mungkin berada di KPK, jadi tidak ada masalah,” Desmond menambahkan.

Banyak Orang Baik

Senada, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Masinton Pasaribu, mengatakan jumlah sosok-sosok terbaik di Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian banyak. Menurut dia, hal tersebut menjadi alasan kedua institusi tersebut mengirimkan perwakilan dalam daftar calon pemimpin KPK.

“Banyak sosok terbaik di Kejagung dan Kepolisian,  itu yang dikirim jadi calon pemimpin KPK palingan cuman dua sampai tiga orang terbaik. Jadi beberapa petugas terbaik itu dikirimkan, karena di lembaganya masih ada yang terbaik lagi,” ujar dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, masuknya sosok dari Kejagung dan Kepolisian justru akan memudahkan sinergitas antar lembaga penegak hukum, KPK, Kejagung, Kepolisian dan pengadilan, dalam rangka memberantas korupsi di Indonesia. “Jadi menurut kita tidak ada masalah,” ujar Masinton.

Hingga saat ini, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pemimpin KPK telah menerima 20 nama calon berlatarbelakang profesi polisi. Tujuh di antaranya adalah purnawirawan.

Juru bicara Pansel Calon Pemimpin KPK, Betti Alisjahbana mengaku tidak mengingat secara detail soal identitas calon dari kepolisian. Tapi dia membenarkan ada nama Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende dan Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan.

"Sepertinya kapolda hanya satu, saya tak ingat ada nama mantan Kapolda Riau," kata dia.

Sedangkan dari Kejagung, menurut Betti, ada tiga nama yang mendaftarkan diri. Calon dari Kejagung dan Kepolisian diperkirakan akan lolos seleksi administrasi karena, kata dia, para aparat tersebut terbiasa sangat tertib dan lengkap.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home