Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 15:38 WIB | Jumat, 27 Februari 2015

Daftar Sekolah Penerima UPS “Dana Siluman” Rp 6 Miliar

Ilustrasi Uninterruptible Power Supply (UPS). (Foto: diytrade.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ‘kebobolan’ dengan pembelian Uninterruptible Power Supply (UPS) senilai miliaran rupiah pada unit yang dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2014 lalu.

Daftar sekolah yang telah melakukan pembelian UPS atau baterai cadangan ini diungkapkan Ahok di antaranya adalah SMKN 45, SMKN 42, dan SMKN 17. Tender untuk masing-masing sekolah dimenangkan sebesar Rp 5,8 miliar. Sementara untuk sekolah menengah atas bukan kejuruan, Ahok memaparkan UPS ini dibeli untuk SMA N 1, SMA N 4, SMA N 5, SMA N 7, SMA N 10, SMA N 20, SMA N 24, SMA 25, dan SMA 27.

Masing-masing sekolah dianggarkan Rp 6 miliar untuk pembelian unit UPS tersebut.

Namun, Ahok mengatakan ada yang aneh dari pembelian UPS ini. Dana untuk UPS terlalu besar. Dana sebesar ini seharusnya sudah bisa digunakan untuk rehabilitasi sekolah.

“Tanya kepala sekolahnya kalau ini dia yang minta kami akan pecat kepala sekolah. Jangan-jangan UPS nya nggak dipakai. Baterainya sudah rusak,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat (27/2) siang.

Saat masa pemerintahan Joko Widodo menjadi Gubernur DKI, Ahok menjelaskan DKI banyak membuang uang untuk pembelian unit mubazir, seperti UPS.

Hal itu menurut Ahok terjadi karena pada tahun lalu pemerintah provinsi belum menerapkan sistem e-budgeting.

“Banyak sekali anggaran siluman dengan pembelian barang yang tak pantas. Kita tidak mungkin mengawasi 60.000 -70.000 unit apalagi ada oknum dinas yang ikut main,” ujar Ahok.

Di 2015 ini pun muncul dana siluman lagi untuk pembelian UPS. Masing-masing sekolah dianggarkan Rp 5 - 6 miliar. Ahok bersikukuh akan memberantas pengadaan dana untuk unit-unit yang dinilai kurang penting.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home