Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 13:25 WIB | Kamis, 20 Februari 2014

Dapil Sumsel I: Diwarnai Aksi Pindah Partai Anggota DPRD Terpilih 2009

Dapil Sumsel I: Diwarnai Aksi Pindah Partai Anggota DPRD Terpilih 2009
Dapil Sumsel I meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, dan Kota Lubuk Linggau. (Foto: kpu.go.id)
Dapil Sumsel I: Diwarnai Aksi Pindah Partai Anggota DPRD Terpilih 2009
Selain makanan khasnya Pempek Palembang, Provinsi Sumatera Selatan dikenal juga melalui kemegahan Jembatan Ampera.Sebuah Jembatan yang dibangun pada 1962. (Foto: wikipedia)

SUMATERA SELATAN, SATUHARAPAN.COM – Aksi pindah partai dilakukan beberapa caleg yang terdaftar dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu 2014, Daerah Pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I. Sebut saja, Chairil Maliki, yang kini berbendera Nasdem, dan Sulgani Pakuali,yang namanya kini terdaftar dalam DCT DPR-RI PKB.

Pada 2002, Chairil Maliki, menjadi pengurus PDIP Palembang dan pada 2009 ia terpilih menjadi anggota DPRD Palembang Fraksi Hanura. Ia mengundurkan diri pada 2013, karena bergabung ke Partai Nasdem.  Sedangkan, Sulgani Pakuali, sebelumnya berbendera Partai Golkar. Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Banyuasin (2004-2009) dan anggota Fraksi Golkar DPRD Sumsel 2009. pada 2013 ia mengundurkan diri dan bergabung bersama PKB.

Serupa tapi tak sama dengan dua nama yang disebutkan di atas, Februar Rahman, ia merupakan mantan ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem untuk Sumsel, kini namanya ditemukan dalam DCT partai pimpinan Sutiyoso, PKPI.

Dapil Sumsel I meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, dan Kota Lubuk Linggau. Dapil ini mencatatkan 2.737.449 orang dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan pada 4 November lalu untuk daerah Pemilu 2014, dengan perbandingan 1.370.945 pemilih laki-laki dan 1.356.504 pemilih perempuan.

Delapan kursi akan diperebutkan di daerah pemilihan ini oleh 92 caleg Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Artinya, mereka harus memperoleh kira-kira 340.931 suara dari 8.439 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan di dapil ini. Nilai tepatnya sendiri akan ditetapkan setelah semua suara sah sudah diketahui untuk melangkah ke Senayan sebagai wakil rakyat Sumsel I.

Mereka harus memastikan, partai tempat mereka bernaung harus lolos parliamentary threshold sebesar 3,5 persen. Jika tidak, suara mereka sia-sia.

Putra Alex Noerdin Turun Kembali

Nama putra kandung Alex Nordin (Gubernur Sumsel), Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ, yang sukses meraih suara terbanyak pada pemilu 2009, yakni 218.991, kembali tercantum dalam DCT Pemilu 2014. Ia kembali menempati nomor urut teratas dalam dct Partai Golkar.

Selain putra Alex Noerdin, tujuh petahana dapil Sumsel I lainnya juga ikut turun menghiasi DCT, mereka adalah: Edhy Prabowo (Gerindra), Mustafa Kamal (PKS), Ahmad Yani (PPP), Kahar Muzakir (Golkar), Nazarudin Kiemas (PDIP), Surya Chandra Surapaty (PDIP), Dan Syofwatillah Mohzaib (Demokrat)

Dengan tercantumnya delapan petahana ini, setiap partai berharap mampu mempertahankan kursi yang telah mereka raih pada pemilu 2009.

Aksi Pindah Dapil

Aksi pindah dapil dapat ditemukan di Dapil Sumsel I, aksi ini dilakukan oleh Mahyuddin NS (Demokrat) dan Tari Siwi Utami (Hanura). Namun, terdapat perbedaan alasan kedua caleg ini berpindah dapil.,

Menurut informasi yang didapat satuharapan.com, Mahyuddin NS, berpindah dari dapil Sumsel II ke dapil Sumsel I  dengan alasan untuk “menyukseskan” Demokrat  pada di dapil sumsel I, atau dengan kata lain untuk menambah perbendaharaan kursi Demokrat di dapil Sumsel I ini.

Sementara itu, caleg Hanura, Tari Siwi Utami, berindah dapil dikarenakan ia ingin mencoba peruntungannya di dapil Sumsel I. Sebab, pada Pemilu 2009, dirinya gagal bersaing di dapil Jatim II, ia tidak mendapatkan kursi. Kini ia menempati nomor urut teratas dalam DCT Hanura dapil Sumsel I pemilu 2014.

Wajah Lama Ambil Bagian

Wajah politikus lama hadir dan memperketat persaingan di dapil Sumsel I. Nama-nama mereka patut diperhitungkan, karena mereka pernah menjabat sebagai pemimpin di sebuah wilayah di Sumatera Selatan.

Mantan Gubernur Sumatera Selatan periode 1998-2003, Rosihan Arsyad. Purnawirawan TNI Angkatan Laut ini mencalonkan diri sebagai caleg Partai Nasdem.

Selanjutnya ada nama mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (2008-2013), Eddy Yusuf, ia maju melalui Hanura. Terakhir, Walikota Lubuk Linggau tiga periode (1998-2003, 2003-2008, & 2008-2013), Riduan Effendi.

Meskipun belum pernah menjadi pemimpin bagi daerah di Sumsel, nama caleg satu ini sempat masuk dalam daftar anggota terpilih mewakili Dapil Sumsel I pada pemilu 2009, namun hasilnya dibatalkan oleh MK. Ahmad Hafisz Tohir,  adik kandung Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa.

Hanya Satu Artis

Tidak seperti dapil lainnya yang ramai “dibanjiri” nama artis. Dapil Sumsel I hanya diisi satu nama artis, ia adalah Devi Permata Sary.

Devi merupakan seorang artis sekaligus model, wanita kelahiran 14 juli 1973 ini namanya melejit saat berperan dalam sinetron “Tirai Sutra” dan film “Tutur Tinular”, ia juga dikenal sebagai presenter acara “Gebyar BCA”. Pada Pemilu 2014, nama Devi Permata Sary tercatat sebagai caleg PAN untuk Dapil Sumsel I.

Dapil Sumsel I diisi oleh mereka yang memiliki hubungan dengan politisi ternama, mereka adalah Ida Laksmiwati (PBB), istri dari mantan ketua Komis Pemberantasan Korupsi (Antasari Azhar) dan Mala Fatma Husin (Nasdem), kakak dari Gubernur Sumsel (Alex Noedin)

Daftar Caleg Dapil Sumsel I Pemilu 2014:

Partai Nasional Demokrat: Rosihan Arsyad, Mala Fatma Husin, Tatang Budiman, Kuwatno, Lies Santi Gasela, Rahidin H Anang, Ruliana, Chairil Malik.

Partai Kebangkitan Bangsa: Eddy Ganepo, Irma Muthoharoh, Sulgani Pakuali, Imron Terasip, Siti Zulaika, Marisatuz Zahro, Ardoni, Nurhidayati.

Partai Keadilan Sejahtera: Mustafa Kamal, Yuswar Hidayatullah, Theresia Novafiani, Waspodo, Mimi Efrida Dalimunthe.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: Nazarudin Kiemas, Surya Chandra Sukapati, Intim Solachma, Darmadi Djufri, Ganjar Razuni, Henny Lidia, Banteng Pringgodani, Diana Nurmi.

Partai Golongan Karya: Dodi Reza Alex Noerdin, Wasista Bambang Utoyo, Yuniarti, Muhammad Rizky Hidayatullah, Kahar Muzakir, Evi Mustika Karim, Etty Purnawati, Juanda.

Partai Gerakan Indonesia Raya: Edhy Prabowo, Siti Nurizka Puteri Jaya, R. Hadar Alwi, Elsa Apriani, Muhammad Aldy Rawas, Boncau Fakkari Maza, Gotti Situmorang,  Laily Suharlina Mahalli.

Partai Demokrat: Syofwatillah Mohzaih, A. Djauhari, Umi Haryani, Mahyuddin NS, Erfan Yuniapto,  Fauziah Afriyani, A. Rachman Hasan, Nurul Qurniati.

Partai Amanat Nasional: Achmad Hafisz Tohir, Bambang Irawan, Tanty Pupty, Idrus Shahab, Badrullah Daud Kohar, Nimas Ena, Ermawati, Devy Permata Sary.

Partai Persatuan Pembangunan: Ahmad Yani, Citra Dewi, Azhari AS, Sri Herlina,Ibrahim Murod, Tri Susanti, Syahril Kholil, Herdiansyah.

Partai Hati Nurani Rakyat: Tari Siwi Utami, Edi Yusuf, Nelly Mahrina, Fauzih H Amro, Siti Halimah, Arsal Ismail, Riduan Effendi.

Partai Bulan Bintang: Indra Cahaya, Ida Laksmiwati, Abdul Majid Diple, Mutiara Puspita Dewi, Andris Yunus Assik, Lumassia, Rusnidarti, Khairul Fadil Siregar.

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: Dolmar Jaya Loka Damarjaya, Febuar Rahman, Dian Maulina, Syamsuri Haj, Sri Tamara, Lianawati, Ferinton, Anggiat Haris Mangisi Manalu. (kpu.go.id/wikipedia)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home