Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 12:00 WIB | Senin, 29 Agustus 2016

Daya Saing Singapura Memburuk

Sementara itu, Indonesia, Taiwan dan Singapura, dalam beberapa tahun terakhir dinilai berkinerja kurang memuaskan pada perdagangan global, didorong oleh erosi daya saing ekspor mereka.
Ilustrasi (Foto: straitstimes.com)

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Singapura kehilangan daya saing ekspornya di wilayah sekitarnya akibat meningkatnya biaya.

Kesimpulan ini datang dari penelitian yang dilakukan oleh para ekonom Credit Suisse, seperti dilaporkan oleh straitstimes.com, hari ini (29/8).

Penelitian itu juga menemukan bahwa perekonomian Singapura yang sangat tergantung pada perdagangan sedang kehilangan pangsa pasar dalam perdagangan barang global, yang berarti pertumbuhan ekspornya masih akan lemah di tahun-tahun mendatang.

Menurut penelitian yang dikerjakan oleh Santitarn Sathirathai, kepala ekonomi dan strategi Asia Tenggara dan India Credit Suisse, ekonom Michael Wan dan kepala ekonomi makro Asia, Ray Farris, tiga negara menjadi pemenang dalam perlombaan ekspor di Asia dewasa ini. Ketiganya adalah Vietnam, Filipina dan Tiongkok.

Ketiga negara ini berhasil mendapatkan pangsa pasar karena peningkatan daya saing dan memiliki bauran produk yang tepat.

Sementara itu, Indonesia, Taiwan dan Singapura, dalam beberapa tahun terakhir dinilai berkinerja kurang memuaskan pada perdagangan global, didorong oleh erosi daya saing ekspor mereka.

Sedangkan yang dinilai berada di 'tengah-tengah' adalah India, Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan.

Di Singapura, "upah terus meningkat meskipun pertumbuhan produktivitas yang rendah, menekan keuntungan perusahaan dan mendorong biaya tenaga kerja per unit, sebagian didorong oleh pembatasan tenaga kerja pihak asing yang berlaku sejak 2010," kata laporan itu.

Akibatnya, pertumbuhan investasi  melambat dan berbagai survei telah menunjukkan bahwa pengusaha di Singapura semakin sedikit berinvestasi.

"Semua ini pertanda buruk bagi prospek pergerakan ekspor," tambah laporan itu.

Sementara pertumbuhan ekspor Singapura berkinerja tidak optimal dalam perdagangan global, pertumbuhan ekspor Vietnam melebihi pertumbuhan perdagangan global dengan angka 12 sampai 14 persen rata-rata sejak tahun 2000.

Ada juga tanda-tanda awal bahwa melemahnya ekspor Singapura telah menjalar ke luar sektor barang ke jasa.

Laporan itu mengatakan Singapore semakin menjadi sorotan karena memburuknya daya saing datang bersama-sama dengan lesu pertumbuhan ekonomi, inflasi negatif dan ketergantungan ekstrem pada ekspor.

Campuran dari faktor-faktor ini kemungkinan akan mendorong bank sentral Singapura untuk memperlonggar kebijakan moneter pada pertemuan berikutnya pada bulan Oktober, kata penulis laporan ini.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home