Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:32 WIB | Sabtu, 12 Mei 2018

Deklarasi Ulama Tiga Negara Tolak Ekstremisme dan Terorisme

Ilustrasi. Tiga ulama, Qibla Ayaz (Pakistan), Quraish Shihab (Indonesia), dan Ataullah Lodin (Afghanistan) membacakan deklarasi pada penutupan Pertemuan Trilateral Ulama, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (11/5) sore. (Foto: setkab.go.idHumas/Agung)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Ulama Islam tiga negara pada hari Jumat (11/5), mengeluarkan deklarasi yang menyatakan bahwa ekstremisme dan terorisme kekerasan, termasuk serangan bunuh diri, bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Pertemuan Trilateral (Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan) Ulama diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dan dihadiri oleh 19 ulama Afghanistan, 17 ulama Pakistan, dan 17 ulama Indonesia. Pertemuan itu dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Jumat (11/5) pagi, dan menghasilkan Bogor Ulama Declaration for Peace. Deklarasi ini merupakan upaya untuk meyakinkan kelompok militan Taliban agar mengakhiri kekerasannya.

Deklarasi dikeluarkan oleh 70 ulama Islam dari Pakistan, Afghanistan, dan Indonesia dalam konferensi tentang bagaimana mencapai perdamaian dan stabilitas di Afghanistan.

Para ulama mengatakan, Islam adalah agama damai dan menolak semua bentuk ekstremisme dan terorisme kekerasan.

Dalam ucapannya membuka konferensi, Presiden Jokowi menekankan komitmen Indonesia membantu menegakkan perdamaian di negara yang dirobek perang itu.

“Melalui suara ulama terutama dari Afghanistan, Pakistan dan Indonesia, mungkin semangat persaudaraan bagi perdamaian di Afghanistan dapat diperkuat. Ulama adalah agen perdamaian,” kata Presiden Jokowi.

Konferensi di Istana Bogor itu diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia.  (voaindonesia.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home