Loading...
DUNIA
Penulis: Kris Hidayat 15:31 WIB | Kamis, 24 Juli 2014

Demo di AS Peringati 100 Hari Penculikan oleh Boko Haram

Aksi demonstrasi menuntut pemulangan korban penculikan pelajar perempuan oleh Pemberontak Boko Haram di Abuja Nigeria. (Foto: nbcnews.com)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – International Christian Concern (ICC) mendukung dan memuji aksi demo yang diadakan di Washington DC, New York dan Los Angeles, pada hari Rabu (23/7) dan Kamis (24/7). Aksi ini dilakukan untuk mendukung langsung pembebasan tanpa syarat dan kembalinya lebih dari 240 siswi yang diculik oleh Boko Haram, pemberontakan Islam radikal yang telah ditahan 100 hari lalu. 

Cameron Thomas, Regional Manager ICC Afrika mengatakan, "Fakta bahwa lebih dari 240 anak perempuan tidak hanya diculik secara massal, tetapi telah kehilangan pendidikan mereka, mereka dijual sebagai budak rumah tangga dan budak seks serta dipaksa untuk memakai pakaian tradisional dan membaca kitab suci dari agama yang tidak mereka anut, ini adalah hal yang keji.” 

Sementara dukungan internasional telah diperpanjang bagi Nigeria dalam upayanya untuk mencari dan mengembalikan mereka yang diculik. Selama 100 hari, lebih dari 240 anak sekolah yang berusia antara 15 dan 18 telah mengalami kehidupan hutan hujan Afrika, kehilangan semua privasi, terisolasi dari keluarga, masyarakat, dan gereja. 

Cameron juga menjelaskan, “Mereka diancam dengan perbudakan seksual dan kekerasan. Penguasaan Boko Haram atas perempuan-perempuan pelajar ini harus segera diakhiri, sekarang."

Di Washington DC, aktivis hak asasi manusia dan kebebasan beragama, manajer non-profit internasional, warga yang peduli, dan warga Nigeria-Amerika akan bertemu di depan Kedutaan Besar Nigeria. 

Kongres Sheila Jackson Lee yang dikenal sebagai dokter pertama dari negara Nigeria Utara direncanakan akan hadir dan membaca pernyataan solidaritas. 

Penculikan 100 hari lalu

Pada malam (14/4) ratusan militan Boko Haram yang menyamar sebagai anggota militer Nigeria menggerebek Sekolah Menengah Perempuan milik pemerintah di Chibok, sebuah desa kecil di timur laut negara Nigeria. 

Pasukan Boko Haram memilih 300 anak perempuan dan mengangkutnya dengan truk militer dan dibawa ke kamp Boko Haram yang tersembunyi di Sambisa Forest, dekat pantai barat Danau Chad. Lebih dari 50 anak korban penculikan kemudian berhasil meloloskan diri pada malam hari, dan masih terdapa lebih dari 240 anak perempuan yang tetap berada di tempat penculikan. 

Para gadis yang diculik, sebagian besar mengaku Kristen, sesuai dengan daftar yang disusun oleh Christian Association of Nigeria dan Pasukan keamanan Nigeria. 

Sejak malam penculikan, serangkaian video propaganda yang dirilis oleh Boko Haram telah mengkonfirmasi bahwa beberapa dari mereka telah dijual sebagai pengantin anak untuk penculik militan. Mereka dihargai $ 12 USD dan disebutkan telah memeluk agama Islam. 

Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram saat ini, juga telah berkomunikasi dengan pemerintah federal Nigeria melalui video propaganda dan menjanjikan melepaskan mereka yang masih ditawan dalam pertukaran untuk dipenjara militan Boko Haram. 

Pemerintah federal telah berulang kali menolak untuk memulai pertukaran tawanan dengan para perempuan pelajar ini yang diculik. (PR/persecution.org​)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home