Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 19:12 WIB | Kamis, 08 Desember 2016

Deputi KSP Apresiasi Festival Perempuan

Deputi V Kantor Staf Presiden Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jaleswari Pramodhawardani (kedua dari kanan, kemeja cokelat), Ketua Institut KAPAL Perempuan, Misiyah (paling kanan, kemeja putih) di Festival Budaya Perempuan 1001 Cerita Perempuan Kali Ciliwung, hari Kamis (8/12). (Foto: Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jaleswari Pramodhawardani mengapresiasi "Festival Budaya Perempuan, 1001 Cerita Perempuan Kali Ciliwung" yang diselenggarakan  sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menitikberatkan kepada perempuan marjinal, Institut KAPAL Perempuan.

Saat memberi sambutan di Festival Budaya Perempuan 1001 Cerita Perempuan Kali Ciliwung, di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Jakarta Timur hari Kamis (8/12), Jaleswari mengatakan “Festival Budaya Perempuan 1001 Cerita Perempuan Kali Ciliwung” adalah aktivitas yang positif.

Aktivitas tersebut, menurut dia penting, karena festival tersebut membuka ruang dialog dan berbicara bagi perempuan tentang berbagai hal khususnya dari perspektif dialog dan budaya. “Saya mengucapkan selamat kepada ibu-ibu di sekolah perempuan yang luar biasa,” kata Jaleswari.

Jaleswari mengemukakan “Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan” yang diprakarsai Institut Kapal Perempuan merupakan salah satu hal yang positif.

“Kalau kita berbicara tentang 16 hari Tanpa Kekerasan terhadap Perempuan, saya rasa kita akan berbicara tentang hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya yang merupakan hak-hak perempuan juga yang harus dihormati,” kata dia.  

Peran Perempuan Masa Mendatang

Jaleswari mengemukakan peran perempuan di masa mendatang. Dia mengatakan tugas perempuan di masa lalu berbeda dengan masa mendatang.

“Apa sebenarnya yang ingin kita perluas di masa mendatang, Presiden Joko Widodo sendiri secara konkret mengatakan hal-hal positif dimulai dari keluarga, dan perempuan semakin lama semakin memahami perbedaan yang ada di tengah masyarakat,” kata Jaleswari.

Di masa mendatang, menurut Jaleswari, perempuan di Indonesia memiliki tantangan mengajarkan politik yang santun yang dimulai dari tingkat keluarga.

“Bagaimana ibu-ibu sekarang melihat kondisi politik kita sudah aangat berbeda dengan dulu,” kata Jaleswari.

Jaleswari menambahkan saat ini sangat penting melibatkan perempuan dalam semua akses kehidupan, salah satu bidang yang harus dipelajari perempuan adalah berpolitik dengan baik.

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home