Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 10:49 WIB | Rabu, 14 September 2016

Desainer Indonesia Ikut Wina Fashion Week

Desainer Indonesia Ikut Wina Fashion Week
Ilustrasi: Desainer Handy Hartono dengan koleksi "The Story of Blue" ketika tampil di ajang Jakarta Fashion and Food Festival. (Foto: JFFF)
Desainer Indonesia Ikut Wina Fashion Week
Ilustrasi: Lulu Lutfi Labibi bersama koleksinya, yang memanfaatkan bahan lurik dan batik. (Foto: wolipop.detik.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Desainer Indonesia Handy Hartono dari Jakarta dan Lulu Lutfi Labibi asal Yogyakarta menjadi perancang pertama dari negeri ini yang berpartisipasi dalam the 8thAnnual Museum Quartier Vienna Fashion Week (MQVFW) pada 12-19 September 2016.

MQVFW merupakan acara tahunan yang dihadiri sekitar sepuluh ribu pengunjung dari kalangan desainer, pengamat dan pencinta fashion serta pelaku industri mode dan busana, baik dari Austria maupun negara-negara di sekitarnya.

Pensosbud KBRI Austria, Wina Retnosari, kepada Antara London, Rabu (14/9) menyebutkan, sekitar 80 desainer dari Austria dan internasional dijadwalkan turut ambil bagian dalam acara MQVFW tahun ini.

Handy Hartono dan Lulu Lutfi Labibi adalah desainer Indonesia yang terpilih untuk mengikuti MQVFW. Mereka masing-masing menampilkan sekitar 20 tampilan (look) untuk koleksi musim semi dan musim panas 2017 di Museum Quartier, Wina.

Desain Handy mengombinasikan penggunaan teknik shibori dan tenun ikat dengan pemilihan kualitas bahan yang dia buat sendiri guna menghasilkan desain ready-to-wear (siap pakai) yang unik.

Sementara, Lulu yang saat ini masuk ke dalam barisan desainer yang paling dicari di Indonesia, membawakan corak lurik ke panggung internasional.

Untuk MQVFW, Handy Hartono menampilkan koleksinya yang mengangkat judul "The Story of Blue" dengan menggunakan material batik, shibori warna alam dan tenun ikat dari Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu Lulu Lutfi Labibi menampilkan koleksi "Tanah Airku" yang sangat khas dengan menggunakan bahan lurik dan batik. Kombinasi lurik, batik dan ikat dengan teknik lilit (draping) menciptakan keunikan tersendiri namun tetap nyaman dipakai sehari-hari.

Dubes RI untuk Republik Austria, Rachmat Budiman, menyatakan pertama kalinya desainer Indonesia tampil dalam MQVFW, KBRI/PTRI Wina ingin menampilkan kesan "Indonesia" yang kuat untuk mencuri perhatian komunitas mode dan fashion di Austria yang hadir pada acara tersebut.

Koleksi Handy Hartono dan Lulu Lutfi Labibi dinilai tidak hanya menggambarkan kemajuan yang dicapai industri mode dan fashion Indonesia, namun juga mampu merefleksikan kekayaan seni budaya sekaligus mempromosikan potensi pariwisata Indonesia kepada publik luas di Austria, khususnya kalangan pelaku industri mode dan fashion.

MQVFW merupakan acara fashion berskala internasional yang diselenggarakan setiap tahun di Kota Wina oleh Creative Headz dan didukung Kamar Dagang Austria (Wirstschaftskammer Osterreich).

Kegiatan tersebut telah menjadi ajang pertemuan penting bagi desainer, ekshibitor, dan berbagai kalangan industri mode dan fashion lain, baik yang berasal dari Austria maupun negara-negara di sekitarnya.

Selain peragaan busana, agenda kegiatan MQVFW juga meliputi side event, berupa pameran produk industri mode dan fashion, dan business to business meeting. Untuk tahun 2016 ditargetkan sekitar 10.000 pengunjung akan menghadiri acara yang diliput lebih dari 15 media partner. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home