Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 23:47 WIB | Minggu, 21 Agustus 2016

Di Balik Bandana “100% Jesus” Neymar

Neymar saat menerima medali emas sepak bola Olimpiade di stadion Maracana, Rio de Janiero, Minggu (21/8). (Foto: AO VIVO)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Bandana kapten tim sepak bola Brasil, Neymar dos Santos, Jr, yang bertuliskan “100% Jesus” menarik perhatian penonton saat penyerahan medali emas Olimpiade Brasil, Minggu (21/8).

Alasan Neymar memakai bandana ini ternyata terkait dengan masa lalunya. Semasa masih ikut tim junior, klub asalnya Santos mengalami krisis finansial mendalam. Situasi itu begitu buruk sampai-sampai tim tidak mampu membayar sewa lapangan untuk berlatih, karena klub harus memotong anggaran untuk tim junior.

Melihat kondisi itu, ayah Neymar menghubungi gereja evangelikal tempat ia beribadah. Ia memohon bantuan pada gereja tersebut. Gereja yang tidak disebutkan namanya itu akhirnya membayar sewa lapangan demi kelangsungan tim muda Santos. Sejak saat itu Neymar bersyukur pada Allah dan berterima kasih kepada gereja dengan menggunakan bandana itu di tiap kesempatan saat tampil di berbagai pertandingan. Termasuk, saat Barcelona—klub sepak bola tempat ia bergabung—memenangkan Liga Champion pada musim 2014-2015 lalu.

Kiper dan Neymar Pahlawan

Neymar di Olimpiade Rio 2016 ini memikul beban cukup berat. Dia harus mewujudkan timnas Brasil U-23 menciptakan sejarah dengan merebut medali emas. Pertama kali dalam sejarah sepak bola Brasil. Mereka sebelumnya telah memenangkan tiga medali perak (1984, 1988 dan 2012) dan dua medali perunggu (1996, 2008). Belum pernah emas.

Beban tersebut bertambah sebab Brasil gagal menjuarai Copa America 2016 dan Negeri Samba itu jadi tuan rumah. Untungnya, tugas itu berhasil dipenuhi Neymar dengan baik. Pemain berusia 24 tahun tersebut membantu timnya mengalahkan  timnas Jerman U-23 dengan skor 5-4 (1-1) saat final di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Sabtu waktu setempat atau Minggu subuh waktu Indonesia.

Neymar yang mengenakan ban kapten menjadi penyemangat. Sebab,  dia yang mencetak gol Brasil pada waktu reguler, tepatnya di menit ke-27 melalui tendangan bebas.

Namun, pada babak kedua, tim tamu mampu menyamakan kedudukan lewat Max Meyer setelah meneruskan assist Jeremy Toljan di menit ke-59. Namun, hingga 90 menit selesai, kedudukan 1-1 tidak berubah.

Pertandingan kemudian dilanjutkan pada perpanjangan waktu. Tapi, sampai peluit panjang berbunyi untuk kedua kalinya, belum ada tambahan gol. Ini membuat siapa yang berhak meraih medali emas harus ditentukan lewat adu penalti.

Saat adu penalti, Matthias Ginter berhasil membuat tim tamu unggul lebih dulu. Tapi, dapat disamakan Renato Augusto. Timnas Jerman U-23 memimpin lagi berkat Serge Gnabry. Namun, bisa dibalas Marquinhos.

Setelah itu, Julian Brandt kembali timnya memimpin lagi. Tapi, tuan rumah menyamakan kedudukan 3-3 setelah sepakan Rafinha menemui sasaran. Timnas Jerman U-32 bisa sedikit bernapas lega lantaran Niklas Sule bisa menaklukkan kiper Weverton Pereira da Silva. Tapi, Luan langsung meresponsnya.

Brasil mulai di atas angin saat sepakan Nils Petersen meleset. Dan, Neymar kemudian membuat seisi stadion bergemuruh. Turun sebagai eksekutor terakhir, dia bisa menjalankan tugasnya. Timnas Brasil U-23 menang 5-4 (1-1) atas timnas Jerman U-23. (dbs)  

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home