Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 21:41 WIB | Sabtu, 25 April 2020

Di Pakistan Terjadi Beda Pendapat Soal Salat Berjamaah di Masjid

Salat Jumat di Pakistan pada hari Jumat (24/4) di nama jemaah mengambil jarak satu sama lain. (Foto: Reuters)

ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Beberapa masjid ditutup dan yang lainnya tetap dibuka di Pakistan, karena adanya perbedaan pendapat tentang apakah melakukan salat berjamaah selama bulan puasa (Ramadhan), terutama pada awal puasa, hari Jumat (24/4) harus diadakan atau tidak, karena wabah virus corona.

Di Provinsi Sindh, salat berjamaah di masjid dilarang, tetapi beberapa masjid mengizinkan sejumlah jamaah untuk datang, dan mengambil tindakan pencegahan dengan mengatur jarak yang tepat antara orang-orang, dan juga untuk menyemprotkan disinfektan di masjid dan orang-orang.

“Sebagai bangsa, kita memiliki dua tanggung jawab; nomor satu adalah penghormatan negara ,dan yang terutama adalah perintah-perintah Allah dan nabi. Karena itu, jarak sosial adalah penghormatan terhadap negara, dan doa adalah perintah Allah dan nabi. Kami melakukan keduanya berdampingan,” kata Tamsheer-ul-Haq Thanvi, anggota komite masjid di Karachi.

Pekan lalu, Pakistan menyerah pada tekanan dari para pemimpin agama dan melonggarkan pembatasan di masjid untuk Ramadhan, ketika jumlah jemaat cenderung meningkat, tetapi pada hari Jumat (24/4) pemerintah memperpanjang penutupan secara nasional hingga 9 Mei.

Pakistan telah melaporkan lebih dari 11.000 kasus terinfeksi virus corona yang dikonfirmasi, termasuk 237 pasien meninggal. Baik pemerintah dan para ahli mengatakan puncak infeksi diperkirakan akan mencapai negara itu pada bulan Mei. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home