Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 05:28 WIB | Selasa, 06 Oktober 2015

Di Thailand Terbuka, Tunggal Putri Tidak Kuasai Lapangan

Di Thailand Terbuka, Tunggal Putri Tidak Kuasai Lapangan
Gregoria Mariska, andalan bulu tangkis tunggal putri Indonesia. (Foto-foto: badmintonindonesia.org).
Di Thailand Terbuka, Tunggal Putri Tidak Kuasai Lapangan
Dinar Dyah Ayustin, andalan bulu tangkis tunggal putri Indonesia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Edwin Iriawan, pelatih bulu tangkis tunggal putri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menilai bahwa para pebulu tangkis putri Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Bulu Tangkis Thailand Open (Thailand Terbuka) Grand Prix Gold 2015 sulit menguasai kondisi lapangan di Thailand.

“Penampilan mereka di sini bisa dibilang lumayan. Tapi saya lihat mereka belum mampu menguasai keadaan. Kondisi lapangan (di Thailand, red) yang banyak angin membuat mereka kesulitan dalam mengeluarkan permainan terbaik mereka, dan pukulan shuttlecock mereka sering tidak akurat,” kata Edwin, hari Senin (5/10) sepert diberitakan situs resmi PBSI.

Edwin menambahakan Idealnya para pebulu tangkis seharusnya mengatasi kondisi lapangan seperti apapun, ada angin, nggak ada angin dan lain sebagainya.

“Ini harus menjadi evaluasi. Ke depannya, mereka tidak boleh lagi dikuasai situasi, harus mereka yang menguasai situasi,” kata Edwin. 

Dari sektor tunggal putri yang berlaga di Thailand, empat pebulu tangkis muda belum bisa menaklukkan turnamen level grand prix gold tersebut.

Capaian terbaik hanya mampu diraih hingga babak dua. Gregoria Mariska kalah dari unggulan dua asal Korea, Sung Ji Hyun, 15-21 dan 11-21. Sebelumnya di babak pertama, Sung Ji Hyun juga menghentikan atlet Indonesia, Dinar Dyah Ayustine, 11-21 dan 10-21.

Sementara itu Fitriani dihentikan unggulan enam, Sayaka Sato dari Jepang, 12-21 dan 14-21. Sedangkan Hanna Ramadini terhenti usai kalah dari Fitriani di babak pertama, 9-21 dan 15-21. 

Edwin menjelaskan pulang dari Thailand ini, beberapa metode latihan tambahan juga sudah ia persiapkan.  

“Setelah ini ada banyak yang harus ditingkatkan dari penampilan mereka. Latihan lagi lebih keras. Salah satunya yaitu bagaimana mengatasi kondisi lapangan berangin,” dia menambahkan.

“Karena saat ini mengendalikan lapangan adalah  yang menjadi kendala utama bagi mereka. Padahal kalau dilihat dari persiapan sebelumnya, penampilan mereka harusnya bisa lebih baik dari sekarang,” kata Edwin. (badmintonindonesia.org).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home