Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:40 WIB | Selasa, 01 September 2015

Dirjen Pajak: Tak Ada Gayus-Gayus Lain di Instansi Kami

Peresmian Gerai Layanan Terpadu di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan Dirjen Pajak Sigit Priyadi Pramudito, Selasa (1/9). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak, Sigit Priyadi Pramudito, mengajak warga menanamkan kesadaran membayar pajak. Ia memastikan, warga sebagai wajib pajak tak perlu khawatir lagi membayar pajak akibat banyaknya mafia di instansi tersebut. 

"Pajak adalah milik bersama. Sekarang nggak ada orang pajak yang serem-serem. Saya akan berupaya keras membuat pajak menjadi institusi yang bersih. Nggak ada lagi Gayus-Gayus di pajak. Saya ikut ide Pak Ahok (Basuki Tajahaja Purnama). Kalau ada yang main, pecat, pecat, dan pecat," ujar Sigit saat sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, Blok B, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/9). 

Sigit mengatakan, di dunia ini sesungguhnya manusia hanya takut pada dua hal, yakni takut mati dan takut pajak. Padahal, sejak lahir, orang sudah menikmati infrastruktur yang dibangun dari uang pajak. 

"Puskesmas dibangun dari uang pajak. Listrik dibangun atas uang pajak. Ada jalan mulus itu dari pajak. Hanya masyarakat belum tahu apa sih peranan pajak," kata Sigit. 

Sigit menyayangkan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya sadar untuk membayar pajak. Saat ini, dari data yang masuk, baru sejumlah 30 persen warga membayar pajak. 

"Pajak yg dibayarkan pun perhitungannya hanya 11 persen. Negara lain sudah 20 persen. Itulah mengapa negara lain bisa memakmurkan masyarakat," ujar dia. 

Tahun ini, pemerintah bermaksud menggencarkan sosialisasi pembayaran pajak di seluruh wilayah di Indoensia, namun dimulai di kota-kota besar seperti Jakarta dan kota-kota mitranya. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home