Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 16:43 WIB | Rabu, 27 Mei 2015

Djarot Bela Ahok Saat Rumahnya Diserbu Warga

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut kesal mendengar adanya aksi demo tengah malam yang dilakukan warga Pinangsia, Jakarta Barat, di depan kompleks kediaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015).

Djarot mengungkapkan tindakan unjuk rasa tersebut merupakan cara liar yang harus ditindak.

“Itu tindakan yang enggak benar karena memaksakan kehendak. Itu cara-cara liar yang enggak benar, jadi harus ditindak dengan tegas,” ujar Djarot membela rekan sejawatnya saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat , Rabu (27/5) pagi.

Menurut Djarot, warga itu telah melakukan audiensi dengannya Jumat pekan lalu. Dalam audiensi itu, warga sudah mengaku salah karena menduduki lahan milik pemerintah dan bersedia jika rumahnya digusur asal diberi unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Namun, setelah disediakan rusunawa yang tersebar di beberapa lokasi, warga kembali tak bersedia karena takut sumber mata pencahariannya mati, pasalnya mayoritas warga itu berprofesi sebagai pedagang.

“Kami sudah kasih solusi kok, menyediakan rusunawa. Apalagi mereka menggunakan tanah negara, kan? Ya sudah. Selama ini kita berdialog untuk mencari solusi. Mereka minta penggusuran diundur karena menjelang ujian nasional, kami kabulkan,” kata Djarot sembari menuju ruangannya di Lantai II Balai Kota DKI.

Lebih lanjut, Djarot mengimbau banyak pihak untuk melakukan penyidikan apakah pendemo ini benar-benar warga yang rumahnya akan digusur atau warga yang menyewakan rumahnya di bantaran Kali Ciliwung yang takut pendapatannya melayang akibat penggusuran.

Untuk warga yang bersedia pindah ke rusunawa dan dulunya bekerja sebagai pedagang kaki lima (PKL), Pemprov DKI tengah berupaya mencarikan lahan berdagang agar mereka tak kehilangan mata pencaharian.

“Kalau mereka enggak mau pindah ke rusun, ya sudah, enggak apa-apa. Artinya mereka sudah punya rumah sendiri kan, alhamdulillah, gitu aja,” ujar Djarot seraya tertawa. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home