Loading...
SAINS
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 20:52 WIB | Rabu, 26 Oktober 2016

DKI Buat Aplikasi Atur Sampah Bantar Gebang

Sejumlah truk pengangkut sampah antre untuk melakukan pembuangan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (7/9). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan menambah alat berat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yakni sebanyak lima unit refuse compactor dan 91 truk compactor guna memaksimalkan pengangkutan sampah di Jakarta. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dinas Kebersihan DKI Jakarta membuat aplikasi teknologi informasi untuk mengatur traffic management truk sampah di TPST Bantar Gebang. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya antrian truk yang panjang dan lama di tempat pengolahan sampah terpadu tersebut.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, selain mengunakan teknologi informasi, dinas juga melakukan penjadwalan keberangkatan truk dari setiap seksi kebersihan kecamatan.

“Kami atur 3 shift keberangkatan truk sampah per wilayah dengan pembagian kuota. Ini agar konsentrasi truk sampah yang masuk ke TPST tidak bersamaan,” kata Isnawa, hari Rabu (26/10), di Jakarta.

Adji melanjutkan, pihaknya melakukan antisipasi kedatangan kendaraan dengan mengintegrasikan Global Positioning System (GPS) yang sudah terpasang di setiap unit truk sampah dengan sistem jembatan timbangan.

“Sehingga dalam radius beberapa kilometer dari TPST Bantar Gebang, truk sampah menuju TPST sudah terdeteksi dan dapat diantisipasi management traffic di dalam TPST. Langkah ini sebagai upaya kami untuk mencegah antrian yang lama saat pembuangan,” ujar Isnawa.                

Kepala Unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Kebersihan, Asep Kuswanto, mengatakan, unit yang dipimpinya berupaya mengelola TPST Bantar Gebang dengan optimal.

“Setelah kami take over pengelolaan TPST pada bulan Juli 2016 dari pihak ketiga, kondisinya saat itu memang kurang optimal. Kami berupaya melakukan pengelolaan dengan baik. Tahun ini, kami lakukan penambahan alat berat, perbaikan jalan, pembangunan klinik kesehatan dan pencucian mobil. Yang terpenting kami akan menerapkan standar sanitary landfill yang benar,” kata Asep.

Asep menjelaskan, kini TPST Bantar Gebang dilengkapi CCTV di jembatan timbang masuk dan di CCTV jembatan timbang keluar, sehingga monitoring lalu lintas di jembatan timbang TPST Bantar Gebang dapat dipantau secara real time.

“Dari data statistik kumulatif perhitungan secara real time dan jumlah truk menimbang yang dilayani per hari, maka unitnya dapat menerapkan sistem antisipasi untuk mencegah antrian yang panjang di TPST,” katanya.

Aplikasi tersebut dapat mendeteksi  jumlah truk menuju TPST  Bantar Gebang dalam radius 1-10 km dan rata-rata waktu tinggal (dwelling time) truk sampah di TPST .

“Data ini yang kita gunakan untuk melakukan kontrol dan mengambil langkah taktis untuk menghindari antrian di TPST Bantar Gebang,” ujar Asep.

Jika antrian kendaraan berlebih di dalam areal TPST dan menuju TPST, lanjut dia, unitnya dapat menginformasikan melalui Command Center Dinas Kebersihan kepada Suku Dinas dan Seksi Kecamatan Kebersihan untuk mengirimkan truk pada shift berikutnya.

Command Center adalah pusat kendali sistem pengelolaan sampah di Jakarta yang dikelola Dinas Kebersihan. Pusat kendali ini juga dapat memantau keadaan antrian di TPST Bantar Gebang secara real time, sehingga bisa diperkirakan kendaraan yang akan diberangkatkan ke TPST Bantar Gebang sesuai kuota masing-masing. Dan, UPST selaku pengelola TPST Bantar Gebang dapat mempersiapkan kelancaran pembuangan sampah. (PR)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home