Dua Kardinal Vatikan Dinyatakan Positif COVID-19

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM-Dua kardinal Vatikan, termasuk seorang yang menghabiskan sebagian besar waktunya membantu para tunawisma di Roma, dinyatakan positif terkena virus corona, kata sumber Vatikan, hari Selasa (22/12).

Kardinal Konrad Krajewski, 57 tahun, seorang Polandia yang mengelola amal Paus Fransiskus dan memiliki gelar almoner Vatikan, dirawat di rumah sakit untuk pengobatan awal pneumonia.

Kardinal Italia Giuseppe Bertello, 78 tahun, gubernur Kota Vatikan, dinyatakan positif dan diyakini mengisolasi diri di rumahnya di Vatikan, kata sumber itu.

Belum apakah salah satu atau keduanya menghadiri acara pada hari Senin (21/12) di mana anggota administrasi pusat Vatikan, yang dikenal sebagai Kuria, bertukar salam Natal dengan Paus. Tidak ada konfirmasi resmi dari Vatikan tentang hasil tes kedua kardinal tersebut.

Krajewski menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan-jalan di luar Kota Vatikan untuk membantu tunawisma di kota Roma. Atas permintaan Paus, dia telah mendirikan klinik, fasilitas mandi, dan layanan lain untuk para tunawisma di dekat Lapangan Santo Petrus.

Dia juga sangat aktif dengan organisasi amal Italia yang membantu orang miskin dan tunawisma di seluruh Italia.

Italia, negara Barat pertama yang terkena virus, telah menghadapi 69.214 kasus kematian akibat COVID-19 sejak wabah itu muncul pada bulan Februari, jumlah korban tertinggi di Eropa dan kelima tertinggi di dunia. Hingga saat ini, Italia mencatat sekitar 1,96 juta kasus.

Pada bulan September, Kardinal Luis Antonio Tagle, seorang Filipina yang mengepalai badan misionaris Vatikan, dinyatakan positif dan menjalani isolasi tetapi diyakini dalam keadaan sehat sekarang.

Selama gelombang pertama pandemi musim semi lalu, lebih dari 12 pasukan Pengawal Swiss dinyatakan positif, serta seseorang yang tinggal di wisma yang sama tempat tinggal Paus.

Andrea Arcangeli, kepala layanan kesehatan Vatikan, mengatakan awal bulan ini bahwa negara kota itu akan mulai memvaksinasi penduduk dan anggota staf di awal tahun baru. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti