Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 13:39 WIB | Sabtu, 19 Mei 2018

Dua Legenda Rock Indonesia Meriahkan Panggung Art|Jog 11

Dua Legenda Rock Indonesia Meriahkan Panggung Art|Jog 11
Penampilan Obah dance lab membawakan koreografi berjudul "Hasut" karya Fery Nugroho di panggung Art|Jog 11, Jumat (18/5) malam. (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Dua Legenda Rock Indonesia Meriahkan Panggung Art|Jog 11
Penampilan Brightsize featuring tiga gitaris (dari kiri-kanan) Elang Nuraga, Manto Harley Angels (bertopi), dan Totok Tewel di Daily Performance Art|Jog 11-2018, Jumat (18/5) malam.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Setelah penampilan koreografi berjudul "Hasut" karya Fery Nugroho oleh Obah dance lab, panggung Art|Jog 11, Jumat (18/5) malam dimeriahkan penampilan dua gitaris legenda rock Indonesia.

Tampil featuring bersama grup musik rock ballad asal Yogyakarta Brightsize secara bergantian tiga gitaris mengiringi drummer dan bassist Brightsize dalam format yang berbeda. Manto Harley Angels sekaligus sebagai vokalis mengawali penampilan bersama Brightsize membawakan empat buah lagu salah satunya lagu "Everybody Knows" yang dipopulerkan oleh Leonard Cohen.

Setelah empat lagu gitaris muda asal Yogyakarta Elang Nuraga menggantikan Manto dengan sebuah lagu dari Sirkus Barock "Bukan Debu Jalalan". Selesai satu lagu Elang berduet dengan Totok Tewel membawakan dua buah lagu. Pada lagu kedua Totok Tewel sempat memperlihatkan teknik finger tapping dengan satu tangan. Petikan solo gitar Totok berlanjut pada lagu ketiga yang dimainkan secara solo gitar membawakan lagu "Merebut Hari Ini" dari album Brightsize. Di bagian intelude lagu "Merebut Hari Ini" Totok Tewel berimprovisasi dengan petikan lagu "Bangun Pemudi-pemuda" karya Alfred Simanjuntak.

Pada lagu berikutnya Totok Tewel dengan gitar akustik bermain secara duo dengan Manto. Mengakhiri penampilan Brightsize ketiga gitaris bermain bersama dalam satu panggung.

Panggung Art|Jog seolah menampilkan kejayaan musik rock Indonesia tahun 1980-an. Grup musik asal Bali Harley Angels pada tahun 1984 menjuarai Festival Rock Indonesia di Surabaya. Festival rock yang diinisiasi oleh promotor Log Zhelebour yang diikuti 30 peserta group band dari Jakarta, Bandung, Jawa Timur dan Bali di lapangan sepakbola 10 November, Tambaksari, Surabaya, 14 April 1984 dengan para juri ketika waktu itu terdiri dari penyanyi God Bless Achmad Albar, penabuh drum Jelly Tobing, gitaris Ian Antono, Arthur Kaunang, Abadi Soesman. Harley Angels dengan formasi Putu Indrawan (Bas), Bambang (vocal), Manto (gitar), Dodot (keybord), dan Nyoman Kabe (drum) terpilih sebagai grup rock terbaik, vokalis Bambang terpilih sebagai penyanyi terbaik dan Indrawan dinobatkan sebagai pemain bass terbaik. Sementara untuk kategori the Best Guitarist versi Festival Rock se Indonesia Log Zhelebour terpilih Totok Tewel.

Pada tahun 1985 Elpamas yang dibentuk Totok Tewel bersama Edi Darome (keyboard), Didiek Sucahyo (bass), Rush Tato (drum), dan dua vokalisnya yaitu, Abdullah Owi dan Alexander Lamoh menjuarai Festival Rock Indonesia. Totok Tewel bahkan menjadi terbaik berturut-turut untuk dua tahun berikutnya 1985 dan 1986 sehingga pada penyelenggaraan berikutnya tidak diperbolehkan untuk berkompetisi pada kategori gitar dan hanya diperkenankan meramaikan Festival Rock Indonesia.

Selain Elpamas, Totok Tewel juga menjadi elemen penting bagi beberapa grup besar: Swami, Dalbo, Kantata Takwa, dan Sirkus Barock. Bulan April lalu Totok Tewel baru saja meluncurkan album perdananya berjudul "Miberdhewen", sebuah penantian yang cukup panjang setelah empat puluh lima tahun berkarya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home