Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:27 WIB | Kamis, 11 Oktober 2018

Dua Universitas di Wina Buka Kelas Gamelan

Ilustrasi. Alunan musik gamelan yang ditampilkan kelompok Topong Bang, grup gamelan asuhan KBRI Budapest beranggotakan 12 orang warga Hongaria mengalun di ajang The 8th Babel Sound Interactive World Music Festivals di Hongaria. (Foto: Antaranews.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM –  KBRI Wina bersama University of Vienna dan University of Music and Performing Art Vienna (MDW) membuka kelas pengajaran gamelan bagi mahasiswa jurusan etnomusikologi pada periode Oktober sampai akhir Januari 2019.

Pensosbud KBRI Wina, Danurdoro KM Parnohadiningrat kepada Antara London, Kamis (11/10) mengatakan, pengajaran gamelan merupakan implementasi kerja sama pada tingkat bilateral, khususnya di bidang kebudayaan, melibatkan perguruan tinggi setempat di Kota Wina. Guna menunjang kesuksesan program, tenaga pengajar gamelan didatangkan khusus dari Indonesia.

“Kehadiran pengajar gamelan di Austria ini merupakan inisiatif KBRI Wina bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang mensponsori pengiriman tenaga pengajar gamelan,” katanya.

Program Pengajaran Gamelan periode winter semester di University of Vienna dibuka Wakil Kepala Perwakilan RI, Witjaksono Adji, bertempat di salah satu aula universitas, Selasa (9/10) sore.

Dalam pidato pembukaannya, Witjaksono Adji menggarisbawahi seni dan budaya dapat dengan mudah menghubungkan dan mempersatukan bangsa-bangsa.

"Tidak terkecuali gamelan sebagai alat musik dan perangkat seni-budaya yang dipercayai dapat membangun semangat saling memahami, saling percaya, dan saling menghormati antara masyarakat Indonesia dan Austria, dan punya aspek penting dalam mempererat hubungan antarnegara dan bangsa," katanya.

Melalui program pengajaran pada periode musim dingin ini, diharapkan hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Austria maupun antara masyarakat kedua negara meningkat.

Acara pembukaan Kelas Gamelan dihadiri sekitar 100 orang terdiri atas mahasiswa dan staf pengajar Uniwien dan Universitas MDW, pengurus dan anggota lembaga Persahabatan Indonesia-Austria, masyarakat Austria pencinta seni-budaya Indonesia, dan komunitas Indonesia di Austria.

Promosi seni budaya Indonesia di Austria merupakan salah satu program utama KBRI/PTRI Wina, guna meningkatkan citra positif Indonesia di kalangan publik Austria.

Kepala Departemen Musikologi Uniwien, Prof Christoph Reuter, menyambut dengan sangat gembira atas penyelenggaraan Kelas Gamelan dan mahasiswa kedua universitas sudah banyak yang mendaftar.

Ia menyampaikan terima kasih kepada KBRI Wina dan Kementerian Pendidikan RI, atas inisiatif dan dukungan pengiriman pengajar gamelan, sehingga para mahasiswa jurusan etnomusikologi di kedua universitas berkesempatan mempelajari alat musik gamelan.

Pembukaan resmi Kelas Gamelan mahasiswa Uniwien dan MDW berlangsung di Uniwien, dimeriahkan penampilan grup Gamelan KBRI Wina Ngesti Budoyo.

Pada acara peresmian Kelas Gamelan, alunan gending, lancaran, dan ladrang oleh grup Gamelan Ngesti Budoyo memukau hadirin yang memadati ruangan.

Grup Gamelan Ngesti Budoyo membawakan empat lagu, yakni "Gending Kebogiro", "Lancaran Manyar Sewu", "Ayo Praon", dan "Ladrang Wilujeng". Selain itu, acara pembukaan juga dimeriahkan pertunjukan tari Merak dari Sanggar Tari Kirana Tangerang.

University of Music and Performing Arts Vienna, adalah salah satu universitas terbesar, tertua dan terkemuka di dunia, khususnya di bidang spesialisasi musik dan seni pertunjukan, teater dan film.

Sekitar 3.000 mahasiswa dari berbagai negara, terdaftar untuk menempuh studi pada salah satu dari 115 program bergelar maupun 41 program suplementer, yang ditawarkan universitas.

Sementara itu, University of Vienna (Uniwien) adalah salah satu universitas tertua dan terbesar di Eropa yang didirikan pada tahun 1365. Universitas ini mencetak 15 pemenang Nobel dari berbagai masa.

Untuk itu, diharapkan kerja sama antara KBRI Wina dengan institusi pendidikan tinggi di Kota Wina di bidang gamelan dapat meningkatkan citra positif Indonesia di kalangan masyarakat Austria, dan memberikan dampak terhadap peningkatan hubungan kedua negara.

Di samping itu, pengajaran gamelan dapat meningkatkan keingintahuan dan minat masyarakat Austria untuk mempelajari lebih jauh mengenai Indonesia dan berkunjung ke Indonesia.

Saat ini, pulau Jawa dan Bali masih merupakan daerah tujuan wisata favorit bagi wisatawan Austria, yang berkunjung ke Indonesia. Berdasarkan data BPS Indonesia, jumlah wisatawan Austria yang berkunjung ke Indonesia di tahun 2016 mencapai 24.375 wisman, atau meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (Antaranews.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home