Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:52 WIB | Jumat, 30 September 2016

Duterte Nyatakan “Senang Hati Bantai” Pecandu Narkotika

Petugas pemakaman membawa jenazah terduga pemadat yang tewas dalam penggerebekan narkoba yang dilakukan kepolisian di rel kereta di Kota Caloocan, Manila 30 September 2016 dini hari. Presiden Filipina Rodrigo Duterte 30 September menyamakan hal yang dilakukannya dengan pembantaian Yahudi yang dilakukan Hitler, dan mengatakan dia akan "dengan senang hati membantai" jutaan pemadat. (Foto: AFP)

DAVAO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Jumat (30/9) membandingkan perang mematikannya untuk menumpas kejahatan dengan pembantaian umat Yahudi oleh Hitler, mengatakan dia “dengan senang hati akan membantai” jutaan pecandu narkotika.

Duterte juga menyebut Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa “munafik” karena mengkritik operasi penumpasan narkotikanya, yang sudah menewaskan 3.000 orang sejak dia menjabat sebagai presiden tiga bulan lalu.

“Hitler membantai tiga juga umat Yahudi. Sekarang, ada tiga juta pecandu narkotika (di Filipina).” Saya dengan senang hati akan membantai mereka,” kata Duterte di kampung halamannya Davao setelah kembali dari lawatan ke Vietnam.

“Setidaknya jika Jerman punya Hitler, Filipina akan memiliki...,” katanya, kemudian berhenti. “Namun, Anda tahu, korban saya, saya siap dicap sebagai penjahat untuk membereskan masalah di negara saya dan menyelamatkan generasi selanjutnya dari kebinasaan.”

Duterte (71) meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum pada Mei setelah berjanji akan memberantas narkoba dari masyarakat, bersumpah akan mengobarkan perang menumpas kejahatan yang akan menewaskan 100.000 orang.

Kekerasan tersebut menuai kritik dari para pemerintah negara Barat dan kelompok pembela hak asasi manusia yang menyebut pembunuhan tanpa peradilan sebagai keruntuhan aturan hukum.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sekretaris Jenderal PBB dan Parlemen Eropa juga sudah menyuarakan kekhawatiran mereka.

Dalam pidato bertele-tele pada Jumat pagi, Duterte mengatakan dia diancam akan diseret ke Mahkamah Pidana Internasional karena melakukan genosida tapi menekankan dia tidak melanggar hukum di Filipina.

“Anda dianggap atau digambarkan sebagai sepupu Hitler. Dan Anda bahkan tidak mau repot untuk mencari tahu, untuk menyelidikinya. Bayangkan, saya bahkan akan menghadapi... mahkamah pidana internasional atas genosida. Konyol sekali,” katanya.

Duterte juga mengkritik Uni Eropa dan Amerika Serikat atas kelambanan mereka mengatasi krisis imigran yang berasal dari Timur Tengah. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home