Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 08:40 WIB | Jumat, 31 Juli 2015

Ekonom Asing Puji Kinerja Ekonomi Tiongkok

Ilustrasi: Presiden Tiongkok, Xi Jinping. (Foto: cnn.com)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Para pemimpin puncak Tiongkok mengadakan pertemuan dalam rangka meningkatkan perhatian untuk memerangi tekanan pada ekonomi dan mencegah risiko keuangan sistemik.

“Tiongkok akan terus menjaga kontinuitas dan stabilitas  kebijakan makro,  untuk menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dalam kisaran yang wajar," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Komite Sentral Biro Politik Partai Komunis Tiongkok, Kamis (30/7) di Beijing.

Ekonomi Tiongkok pada kuartal kedua berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan tujuh persen untuk keseluruhan tahun. Ini mengalahkan spekulasi negatif tentang ekonomi Tiongkok dan mendapat pujian dari para pakar asing.

Beberapa waktu lalu, dalam wawancara dengan Xinhua banyak ahli menuturkan bahwa membaiknya kinerja pada setengah tahun pertama dikarenakan berjalannya reformasi ekonomi dan kebijakan yang fleksibel.

"Kesan pertama dari data terbaru adalah adanya stabilitas, dengan tanda-tanda momentum pemulihan ekonomi menuju ke semester kedua tahun ini. Namun,  pertumbuhan yang didukung oleh keuntungan sektor keuangan dari pasar saham  tidak akan berkelanjutan tanpa stimulus lebih lanjut,” kata Tom Orlik dan Fielding Chen,  ekonom Bloomberg untuk kawasan Asia.

Data ekonomi untuk Juni – menurut Bloomberg – menunjukkan perkembangan dimana output industri tumbuh lebih tinggi menjadi 6,8 persen dari pertumbuhan tahunan  6,1 persen pada Mei.

“Pertumbuhan lambat mungkin merupakan cerminan dari kombinasi langkah-langkah stimulus pemerintah dalam melewati fase ekonomi pasar ke ekonomi riil,” para ahli Bloomberg menambahkan.

Igor Nikolayev, direktur FBK Analisis Institut Strategis Rusia, menganggap data ekonomi Tiongkok sebagai  hal yang mengejutkan karena pertumbuhan ekonomi mengalahkan  perkiraan pasar sebesar 6,8 persen.

"Tiongkok telah mencetak prestasi ekonomi yang luar biasa dalam 30 tahun terakhir, karena sebelumnya banyak orang khawatir kapan pertumbuhan yang cepat bisa melambat,” kata Nikolayev.

Di mata Brendan Ahern, Kepala Investasi Dari Perusahaan Dana US Kraneshares data ekonomi terindikasi positif bahwa perekonomian Tiongkok akan cerah. 

"Yang paling mengesankan adalah pertumbuhan penjualan ritel yang naik 10,6 persen, yang menunjukkan  urbanisasi berperan mengangkat konsumsi domestik," kata Ahern.  

Para ahli juga melihat banyak perubahan yang sedang berlangsung: Industri tersier merupakan 49,5 persen dari PDB; belanja konsumen memainkan peran lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi; pendapatan per kapita tumbuh lebih cepat dari GDP, pasar kerja membaik.

Perubahan ini dihasilkan dari inisiatif reformasi besar seperti "Made in Tiongkok 2025" dan "Internet Plus."

Dua program ini diterbitkan oleh Dewan Negara Tiongkok pada  Mei 2015, Made in Tiongkok 2025 merupakan inisiatif yang bertujuan mempercepat transformasi ekonomi Tiongkok dari produsen ke pembangunan yang berorientasi inovasi dan ada perlindungan kekayaan intelektual. Selain itu juga berfokus pada pengembangan ramah lingkungan.

Perdana Menteri Tiongkok kli Keqiang pernah menyebut "Internet Plus" merupakan rencana aksi pemerintah yang diluncurkan pada  Maret 2015 yang berusaha  mengintegrasikan Internet menjadi pusat manufaktur modern untuk mempromosikan e-commerce, industri Internet dan keuangan Internet

Perusahaan-perusahaan Internet baru telah menjamur di seluruh Tiongkok pada semester pertama tahun ini, dengan jumlah perusahaan yang baru terdaftar meningkat pada tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun dari 19,4 persen.

"Pada 2015, Tiongkok menekankan reformasi dan penyesuaian struktural yang terbukti efektif," kata Roberto Damas, profesor ekonomi di Business School Sao Paulo Insper di Brazil, dia menambahkan  pemerintah Tiongkok harus melanjutkan dengan reformasi dan penyesuaian struktural.

"Penyesuaian struktural tidak mungkin akan selesai dalam jangka pendek,” Damas menambahkan.  

Para ahli juga percaya perekonomian Tiongkok, yang kinerjanya juga berdampak pada ekonomi dunia, akan terus pada kecepatan yang stabil pada semester kedua tahun ini.

"Saat ada kebijakan yang bertujuan menstabilkan ekonomi, maka perekonomian Tiongkok diperkirakan akan meningkat lebih baik pada kuartal ketiga," kata Guo Feng, kepala ekonom di Tiongkok Institute of International Finance. 

"Saat ekonomi Tiongkok secara bertahap stabil dan membaik, juga akan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dunia," tambah Guo.  (xinhuanet.com).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home