Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 14:23 WIB | Jumat, 15 Februari 2019

Eks FBI: Banyak Pejabat Pertimbangkan Upaya Makzulkan Trump

Mantan Direktur Pelaksana FBI, Andrew McCabe. (Foto: VOA)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Mantan Direktur Pelaksana FBI Andrew McCabe mengatakan dua tahun lalu pejabat-pejabat tinggi penegak hukum Amerika mempertimbangkan untuk melakukan amandemen konstitusi untuk memakzulkan Presiden Donald Trump setelah ia memecat direktur FBI ketika itu, James Comey.

Ketika itu Comey sedang memimpin penyelidikan FBI terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu presiden tahun 2016.

Dalam wawancara dengan CBS News yang disiarkan Kamis pagi (14/2), McCabe, yang sempat menggantikan Comey dan kemudian juga dipecat Trump, mengatakan sejumlah pejabat pada Mei 2017 sempat membahas untuk mengajukan Amandemen ke-25, yang memungkinan seorang wakili presiden dan mayoritas 15 anggota kabinet untuk menyatakan presiden tidak mampu menangani tugas-tugas kepresidenan, dan menjadikan wakil presiden sebagai presiden sementara.

Para pejabat itu akhirnya tidak bergerak untuk memakzulkan Trump. Tetapi McCabe, yang ketika itu menjabat sebagai orang nomor dua di FBI, mengatakan bahwa segera setelah ia membahas soal pemecatan Comey itu dengan Presiden Trump, ia memerintahkan FBI untuk memulai penyelidikan tentang kemungkinan Trump telah mengganggu jalannya penyelidikan dan sebuah penyelidikan kontra-intelijen untuk melihat kaitan presiden dan Rusia.

Tak lama setelah wawancara itu disiarkan, Trump menyebut McCabe sebagai “sosok yang memalukan FBI dan negara kita.” “Direktur pelaksana sementara FBI yang memalukan Andrew McCabe berpura-pura menjadi “malaikat kecil yang malang” padahal fakta sebenarnya ia adalah bagian besar dari Skandal Crooked Hillary dan Russia Hoax – boneka Leakin’ James Comey.”

 


​James Comey, yang memimpin penyelidikan FBI terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu presiden tahun 2016, dipecat oleh Presiden Trump pada Mei 2017.

McCabe mengatakan kepada jaringan televisi CBS bahwa para pejabat itu akhirnya tidak bergerak untuk memakzulkan Trump. Tetapi McCabe, yang ketika itu menjabat sebagai orang nomor dua di FBI, mengatakan bahwa segera setelah ia membahas soal pemecatan Comey itu dengan Presiden Trump, ia memerintahkan FBI untuk memulai penyelidikan tentang kemungkinan Trump telah mengganggu jalannya penyelidikan dan sebuah penyelidikan kontra-intelijen untuk melihat kaitan presiden dan Rusia.

Pernyataan-pernyataan McCabe dan reaksi keras pejabat pemerintah Trump itu hanya berselang satu hari setelah seorang hakim federal memutuskan bahwa ketua tim kampanye Trump, Paul Manafort, telah

berbohong pada grand jury dan jaksa penyidik khusus Robert Mueller tentang interaksinya pada bulan Agustus 2016 dengan seorang agen intelijen Rusia. (VOA)

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home