Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 05:34 WIB | Kamis, 14 November 2019

Facebook Hapus 3,2 Miliar Akun Palsu

Foto ilustrasi (Ist)

SATUHARAPAN.COM-Facebook mengatakan dalam laporannya hari Rabu (13/11) bahwa perusahaan telah menghapus 3,2 miliar akun palsu dari layanannya pada kurun April hingga September. Jumlah ini naik sedikit dari tiga miliar dalam enam bulan sebelumnya.

Hampir semua akun palsu ditangkap sebelum mereka memiliki kesempatan untuk menjadi pengguna jaringan sosial yang aktif, sehingga mereka tidak dihitung dalam angka pengguna yang dilaporkan perusahaan secara teratur.

Facebook memperkirakan sekitar 5% dari 2,45 miliar akun penggunanya palsu. Perusahaan itu juga mengatakan bahwa mereka menghapus 18,5 juta konten ketelanjangan anak dan eksploitasi seksual dari platform utamanya pada periode April-September, naik dari 13 juta dalam enam bulan sebelumnya.

Dikatakan bahwa peningkatan itu karena perbaikan dalam deteksi, dan laporan tersebut merupakan yang keempat di Facebook dalam penegakan standar, menurut AP.

Perusahaan itu juga mengatakan telah menghapus 11,4 juta pernyataan kebencian, dibandingkan dengan 5,4 juta dalam periode enam bulan yang sama pada 2018.

Perusahaan juga menambahkan tentang konten bunuh diri dan mencederai diri sebagai kategori baru konten berbahaya. Antara April dan September, Facebook mengatakan telah menghapus lebih dari 1,6 juta konten bunuh diri dan mencederai diri. Pada aplikasi inti Facebook, perusahaan menghapus lebih dari 4,5 juta konten bunuh diri dan mencederai diri antara April dan September.

Facebook secara rutin memperbarui cara menegakkan standar komunitasnya, yang merupakan aturan untuk menentukan jenis konten apa yang membuat pengguna dilarang pada platform itu.

Facebook telah mengambil langkah-langkah untuk lebih transparan tentang keputusan penegakannya setelah pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2016. Perusahaan itu menghadapi kritik terkait kegagalan mencegah campur tangan dalam pemilihan pada platform, termasuk penyebaran informasi yang salah.

Baru-baru ini, Facebook mendapat kecaman karena menolak untuk memeriksa fakta atau menghapus iklan politik. Keputusan itu sangat kontras dengan pesaingnya, Twitter, yang melarang iklan politik dari platformnya. 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home