Loading...
RELIGI
Penulis: Kaviel Alawy 20:50 WIB | Senin, 29 Agustus 2016

Film Jesus VR, Mengajak Melihat Yesus Secara "Langsung"

Film Jesus VR – the Story of Christ akan diputar perdana selama 40 menit di Venice Film Festifal tahun ini. (Foto: autumnvr.com)

VENINCE , SATUHARAPAN.COM - Film Jesus VR - The Story of Christ akan membuat Venice Film Festifal tahun ini nampak berbeda. Film hasil produksi Autumn Productions yang berbasis di Toronto dan LA VRWERX ini memungkinkan penonton untuk melihat secara “nyata” kelahiran sampai peristiwa penyaliban Yesus Kristus.

Dalam Venice Film Festifal ke-73 yang mulai digelar 31 Agustus nanti akan menampilkan 40 menit pertama dari film yang berdurasi 90 menit itu. Tidak terlalu puas memang, tapi cukup untuk membuat terobosan baru di dunia perfilman. Rencananya film ini akan ditayangkan perdana pada Natal 2016.

Virtual Reality atau Realitas Maya adalah sebuah teknogi baru yang membuat pengguna dapat berinteraksi dan “seakan-akan” sedang ada di lingkungan yang berbeda.

Sejauh ini, Film ini adalah film VR paling serius yang muncul di industri perfilman. Difilmkan dengan 360 derajat, film ini “membawa" penonton langsung ke setiap peristiwa. Penonton dapat melihat seluruh adegan dari setiap sudut.

Film Jesus VR ini akan tersedia untuk siapapun yang menggunakan, Google Karton, Gear VR, Oculus Rift, Playstation VR, HTC Vine atau perangkat pendukung VR lainnya. Namun masalah memori, apalagi dengan film virtual reality yang berdurasi 90 menit, memaksa para pengguna untuk mengosongkan ponsel mereka terlebih dahulu.

Proses pembuatan film berlangsung di Matera, Italia, lokasi yang sama dengan film terdahulunya Passion Of The Christ. Film ini juga didampingi oleh penasihat agama, Pendeta William Fulco.

Jesus VR - The Story of Christ dibintangi oleh Tim Fellingham sebagai Yesus, Mish Boyko sebagai Petrus, Kristen Serritiello sebagai Andreas, Rhys Howells menjadi Yudas dan Matteo Carlomagno sebagai Yohanes.

“Penonton benar-benar merasa mereka berada di sana dengan Yesus dan murid-muridnya,” kata sutradara dan produser, David Hansen. Ia menambahkan bahwa ini adalah kisah yang paling kuat dan virtual reality adalah cara sempurna untuk menceritakannya. (theguardian)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home