Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 09:48 WIB | Senin, 02 April 2018

Film “Keep The Change” Paparkan Percintaan Penderita Autis

Ilustrasi. Salah satu adegan film Keep The Change, yang berkisah tentang percintaan penderita autis. (Foto: LA Film Festival)

SATUHARAPAN.COM – Percintaan selalu menarik untuk dituangkan dalam buku maupun film. Namun, kisah percintaan penderita autis yang dipaparkan film Keep The Change tidak hanya mengangkat tema ini. Film yang disutradarai Rachel Israel juga menggugah pemahaman lebih jauh mengenai kemandirian dan persoalan manusiawi yang dihadapi.

Kisah percintaan penderita dan komunitas autistik jarang difilmkan. Sutradara Rachel Israel bukan hanya menuangkannya dalam film, tapi juga memutuskan penderita autis sebagai pemeran utamanya. Rachel Israel menggunakan pendekatan natural dalam penggarapan film Keep the Change dan berharap pendekatannya ini akan diikuti oleh para pembuat film lain.

“Saya berharap film ini nantinya mendorong pembahasan mengenai penggunaan pemeran asli bagi dunia difabel, bukan saja kita mulai menyaksikan lebih banyak peran yang ditulis untuk penderita autis, tetapi juga diperankan penderita autis,” kata Israel.

Film Keep The Change mengisahkan tokoh David, yang diperankan oleh Brandon Polansky, dan tokoh Sarah, diperankan oleh Samantha Elisofon, mengatasi tantangan dan lika-liku asmara setelah bertemu dalam kelompok penderita autis. Israel mengatakan bekerja dengan Polansky dan Elisofon tidak mengalami hambatan, justru mengubah wawasan dan pandangannya sebagai seorang sutradara.

“Tantangannya sebagai seorang sutradara adalah menyesuaikan gaya pengarahan yang berbeda sesuai dengan siapa saya bekerja. Jadi, saya benar-benar bekerja dengan cara berbeda dengan setiap aktor. Tetapi akhirnya, saya berpikir itu harus saya terapkan dengan aktor mana pun yang bekerja bersama saya, tidak peduli apakah mereka autis atau tidak. Jadi sebenarnya membuat saya lebih sadar sebagai seorang sutradara,” ia menambahkan.

Film pertama Rachel Israel sebagai sutradara ini telah mendapat pengakuan dan penghargaan dari dua festival film ternama, Tribeca dan Karlovy Vary International.

“Saya berharap penonton akan menyaksikan kisah percintaan yang sangat kuat, emosional, dan lucu. Kalau orang tidak memahami dunia autisme, saya berharap bisa memperkenalkan mereka kepada dunia tersebut yang sangat manusiawi dan memahami semangat dan keragaman karakter penderita autis ini,”kata Israel.

Film Keep the Change diputar di bioskop-bioskop New York pada 16 Maret, sementara di Los Angeles, 23 Maret 2018 dan pemutaran di seluruh Amerika akan segera dirilis. (voaindonesia.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home