Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 12:50 WIB | Selasa, 10 September 2013

Film The Butler: Kisah Sang Pelayan di Gedung Putih Era 8 Presiden

Film The Butler: Kisah Sang Pelayan di Gedung Putih Era 8 Presiden
The Butler, sang kepala pelayan Gedung Putih yang melayani sampai dengan 8 Presiden
Film The Butler: Kisah Sang Pelayan di Gedung Putih Era 8 Presiden
foto: kabar24.com

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Film garapan sutradara Lee Daniels ini bercerita tentang perjalanan kehidupan sang kepala pelayan Cecil Gaines (Forest Whitaker). Ia memulai pengabdiannya di White House atau Gedung Putih sebagai pelayan pantri pada tahun 1952. Kemudian, ia dipromosikan untuk menjadi pelayan (butler) sampai pada puncaknya ia menjadi kepala pelayan.

Masa pengabdiannya menjadi kepala pelayan adalah sekitar 32 tahun dari tahun 1952 sampai 1986 dan melayani sekitar delapan orang yang pernah menjabat sebagai presiden Amerika.

Film yang diangkat dari kisah nyata seorang Eugene Allen ini sangat unik ketika tugas seorang pelayan adalah hanya melayani sang presiden tanpa banyak bicara tetapi dalam film ini akan ditemukan bahwa seorang pelayan mampu memperjuangkan hak kesetaraan orang kulit putih dan kulit hitam. Allen adalah warga Amerika Serikat keturunan Afrika. Ternyata, perjuangannya tidak sia-sia. Allen mampu membuat sebuah terobosan pada masa pemerintahan Presiden Reagan.

Selain Forest Whitaker sebagai pemeran utama dalam film ini, Oprah Winfrey sang ratu talkshow pun ikut membintangi film yang ditulis oleh Danny Strong. Ia berperan sebagai istri dari Cecil Gaines, Gloria Ganes. Tak ketinggalan pula penyanyi terkenal, Mariah Carey yang berperan sebagai Hattie Pearl, ibu dari Cecil.

Robin Williams pun tak luput menjadi perhatian di dalam film yang menembus box office di tiga minggu pertama setelah rilis pada 16 Agustus 2013 ini. Ia berperan sebagai Dwight D. Eisenhower, Presiden Amerika Serikat yang ke 34. Selain itu, John Cusack, Cuba Gooding,Jr, dan Lenny Kravitz pun ikut ambil bagian dalam film ini.

Pada minggu pertama setelah pemutaran perdananya, film ini mampu bertengger di posisi puncak dengan meraih pendapatan sebesar US$24,6 juta (Rp 2,8 triliun). Film ini pun meraih keuntungan sekitar $79 juta (Rp 9 triliun) di Amerika Serikat.

Sayangnya belum ada informasi kapan film ini akan ditayangkan di Indonesia. Film yang mampu membuat Presiden Barrack Obama menangis ini patut untuk dijadikan referensi bagi Anda pecinta film sejati. (imdb.com & en.wikipedia.org)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home