Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 11:56 WIB | Jumat, 10 Agustus 2018

FKY 30|2018 Lahirkan Jogja Video Mapping Festival

Kelompok musik Shaggydog tampil pada aacara penutupan FKY 30|2018 dengan tema "Mesemeleh" di Planet Pyramid Jl. Parangtritis Km 5,5, Sewon-Bantul, Kamis (9/8) malam. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hari kedelapan belas penyelenggaraan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 30|2018 pengunjung mendapatkan kejutan dengan tampilnya tiga kelompok musik asal Yogyakarta Endang Soekamti, Jogja Hip Hop Foundation, dan Shaggydog secara bergantian di Panggung Pasar Seni FKY, Kamis (9/8) malam. Tampilnya tiga grup tersebut menjadi penanda ditutupnya FKY 30|2018.

Dalam hal pencapaian secara statistik, FKY 30|2018 yang menghelat dua puluh rangkaian program mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengunjung, perputaran ekonomi, serta keterlibatan masyarakat.

Penyelenggaraan FKY 30|2018 melibatkan 1.880 pelaku seni tradisi, 73 perupa dari kabupaten-kota di Yogyakarta, 20 seniman sastra-teater, 35 sineas dalam bioskop FKY, 2160 pelaku seni pertunjukan sehigga total melibatkan 4.176 pelaku seni. Hingga hari ketujuh belas Rabu (8/8) malam, FKY 30 dikunjungi oleh 160.472 pengunjung dengan rata-rata kunjungan 9.440 pengunjung/hari. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang mencapai total 133.830 pengunjung pada satu hari sebelum penutupan.

Sebanyak 100 tenant pasar seni produk kreatif selama tujuh belas hari menghasilkan omset penjualan sebesar Rp. 875.348.900, sementara 73 stand kuliner yang dikelola Planet Pyramid mencapai 1.831.025.500. Total omset penjualan meningkat dari tahun lalu yang totalnya mencapai 1.549.180.500.

Empat kantong parkir hingga hari ketujuh belas yang dikelola oleh masing-masing pedukuhan total menghasilkan retribusi 133.923.000.  

"FKY 30|2018 telah melahirkan sebuah festival dengan nama Jogja Video Mapping Festival (JVMF) melibatkan seniman video mapping dari Jogja, Malang, Bandung, Jakarta. Pada tahun-tahun mendatang JVMF akan menjadi festival mandiri (lepas FKY) dengan harapan menjadi salah satu festival tahunan di Yogyakarta," jelas Robby Setiawan dalam sambutannya.

Suasana emosional mewarnai acara penutupan FKY 30|2018 mengingat ketiga direktur FKY Ishari Sahida, Roby Setiawan, dan Setyo Harwanto yang secara bergantian menjadi ketua umum sejak tahun 2013 mengakhiri enam tahun mewarnai penyelenggaraan FKY dengan format baru yang lebih terencana, segar, melibatkan banyak kaum muda maupun pelaku seni-produk ekonomi kreatif, serta memberikan berbagai kemungkinan dan tawaran pengembangan FKY di masa datang dalam sebuah tata kelola yang rapi.

Bersama kaum muda yang tergabung dalam kepanitian dan volunteer, ketiganya membangun komunikasi yang intensif serta berbagai eksperimen agar FKY bisa lebih merakyat dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Dan tampilnya tiga kelompok musik asal Yogyakarta pada satu panggung secara bergantian adalah kejutan yang menggembirakan bagi pengunjung yang hadir pada acara penutupan FKY 30|2018 mengingat panitia FKY tidak membuat publikasi atas kehadiran ketiga grup tersebut. Di tengah padatnya jadwal, bukan perkara mudah menampilkan ketiga kelompok musik tersebut pada satu panggung dalam waktu yang bersamaan. 

Begitulah kira-kira gambaran kaum muda Yogyakarta membangun ruang dalam kebersamaan yang guyub dan rukun sebagaimana lirik yang dinyanyikan Jogja Hip-Hop Foundation: awake dewe kabeh sedulur/nyawiji siji ing guyub lan rukun/tansah ngajeni lan ngopeni/gugur gunung hanjaga pakerti.

Kita semua adalah saudara, menyatu dalam guyub dan rukun, selalu menghargai dan saling merawat, bergotong royong saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home