Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 04:15 WIB | Selasa, 02 Juni 2015

From Zero to Hero: Bu Jum

Bisnis harus untung, namun pelanggan juga harus mendapatkan nilai lebih.
Meniti (foto: istimewa)

SATU HARAPAN.COM –Lebih dari dua puluh tiga tahun lalu, Jumianti belia meninggalkan kampung halamannya di Banyuwangi untuk bekerja di Tangerang, kota satelit Jakarta, yang pada saat itu mulai menggeliat menampilkan wajah segarnya.

Bawaannya tidak banyak ketika itu… kecuali beberapa helai pakaian dan beberapa barang yang akan dibutuhkannya pada hari-hari awalnya di rumah besar itu. Dan tentu saja sepasang tangannya yang terampil dan siap bekerja serta tekadnya yang membara untuk maju.

Tugas pertamanya adalah mengasuh anak dan memasak. Kesempatan memasak untuk keluarga Sang Majikan adalah ajang unjuk kebolehan…. Hasil masakan Mbak Jum, demikian ia dipanggil, kerap mendatangkan pujian! Ia tidak langsung berpuas diri… melainkan terus mempelajari resep-resep masakan untuk memperlengkapi perbendaharaan dan khazanah masakannya.

Keterampilan Mbak Jum telah menginspirasi Sang Majikan untuk membuka warung atau rumah makan di depan rumah yang kebetulan dekat dengan sebuah sekolah. Meski itu adalah usaha Sang Majikan, dan Mbak Jum sejatinya adalah orang upahan… ia mencurahkan seluruh kemampuannya untuk membesarkan bisnis tersebut. Tanpa banyak berhitung, Mbak Jum bekerja seolah-olah itu adalah usahanya sendiri.

Resto yang dimotori Mbak Jum selalu ramai… di tempat itu pula ia menghabiskan masa mudanya, bertemu dengan suaminya, dan membesarkan anak-anaknya. Sebuah zona yang sangat nyaman telah tercipta bagi Mbak Jum, yang sekarang dipanggil Bu Jum…. Apa lagi yang dapat diharapkan?

Bu Jum ingin mandiri! Dikerahkannya semua tabungannya, hasil kerja puluhan tahun, untuk menyewa sebuah ruko di kawasan bisnis yang tidak murah bagi ukuran kebanyakan orang!

Kini jika Anda berkunjung ke daerah Lippo Village, di Karawaci, Tangerang. Carilah alternatif lain yang bukan tour de mall, wisata dari mal ke mal yang telah menjadi kebiasaan kebanyakan orang. Tanyakan arah ke Warung Bu Jum.

Anda harus sedikit mengantre pada jam makan siang di warung sederhana bergaya prasmanan dan dikunjungi pelbagai kalangan itu… untuk masakan rumahan yang sehat dan lezat, harga yang dikenakan sangat bersahabat! Itu adalah bentuk pelayanan istimewa Bu Jum. ”Bisnis harus untung, namun pelanggan juga harus mendapatkan nilai lebih,” demikian falsafah dagang Bu Jum.

Memiliki sebuah usaha keluarga yang dikerjakan bersama suami, anak dan menantu… menciptakan lapangan pekerjaan… menjawab tuntutan pelanggan sebuah kota besar yang tidak mudah terpuaskan… mungkin adalah mimpi yang terlalu muluk untuk seorang Jumianti belia. Namun, semua itu terwujud sekarang….

From zero to hero… dari pramuwisma menjadi pengusaha… bisa! Bu Jum telah melakukannya!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home