Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:33 WIB | Rabu, 25 Mei 2016

G-WARS Solusi Pintar Atasi Limbah Rumah Tangga

G-WARS, solusi pintar atasi limbah. (Foto: ub.ac.id)

MALANG, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 50-80 persen total limbah rumah tangga, berupa grey water (limbah air dari mencuci baju, mencuci piring, atau air bekas dari kamar mandi). Fakta menunjukkan kuantitas limbah cair memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali, namun belum cukup mendapatkan perhatian. Hal ini di jadikan dasar oleh lima mahasiswa Fakultas Teknik Pertanian Universitas Brawijaya (UB) merancang Grey Water Recycle System (G-WARS), yang didukung dengan mata kuliah Teknologi Pengolahan Limbah yang mereka pelajari.

Kelima mahasiswa FTP UB yang menggagas G-WARS adalah M Reza Firmansyah, Guntur Ibnu Haq, Prieskarinda Lestari, Ratnasita Uzla, dan M Rahmanda Lintang, dengan dosen pembimbing Angga Dheta S SSi, MSi.

Pengelolaan dan penggunaan kembali grey water di tingkat rumah tangga, dapat menjadi alternatif solusi penyediaan air bersih. Karena itu, perlu ada penerapan teknologi yang mampu mengolah limbah cair rumah tangga, sehingga dapat mengurangi pencemaran yang terjadi pada sungai, sekaligus dapat menghasilkan suplai air bersih yang dapat digunakan kembali oleh masyarakat.

Teknologi yang digunakan adalah dengan mengaplikasikan gabungan pengolahan secara biologis dan secara fisika. Pengolahan biologis memanfaatkan pertumbuhan bakteri pengurai limbah, yang sengaja ditumbuhkan untuk menjadi biofilm menggunakan media sarang tawon, yang terbuat dari pipa polyvinyl chloride (PVC), yang dibentuk agar bakteri dapat optimal menjerat pencemar yang ada di air limbah, sehingga dapat mengolah limbah domestik.

Media sarang tawon ini diletakkan di bak reaktor anaerob dan bak reaktor aerob. Proses fisika yang dikombinasikan adalah proses filtrasi, dengan susunan filter pasir, ijuk, arang, zeolit, dan ijuk lagi, agar filtrasi dapat optimal.

Kelebihan teknologi yang digunakan pada G-WARS adalah pengoperasiannya mudah, lumpur yang dihasilkan sedikit, dapat  digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun konsentrasi tinggi. Tahan terhadap fluktuasi jumlah air  limbah maupun fluktuasi konsentrasi, serta pengaruh suhu, ekonomis, serta mampu meminimalisasi beban pencemaran ke lingkungan, mulai dari sumber limbah pertama (rumah tangga) sehingga tidak langsung di buang ke lingkungan.

Teknologi ini, sangat cocok diaplikasikan pada masyarakat, untuk mewujudkan sanitasi yang layak dan penyediaan air bersih yang berkelanjutan.

“Teknologi G-WARS dapat mendaur ulang limbah cair domestik (grey water) menjadi air bersih kelas III. Rentang waktu G-WRAS menghasilkan air bersih kualitas III dari limbah rumah tangga dalam waktu sekitar 12 jam,” kata Reza, Ketua tim G-WARS, seperti yang dirilis dari situs ub.ac.id.

Setelah melakukan pengujian hasil, akan dilakukan pengembangan prototipe alat untuk meningkatkan performa. G-WARS dibuat untuk dapat memberikan solusi atas dua permasalahan lingkungan, yang terjadi di daerah perkotaan yaitu pencemaran air, dan krisis air bersih. Diharapkan dengan menggunakan Teknologi G-WARS, dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam upaya mewujudkan kelestarian lingkungan hidup. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home