Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 11:22 WIB | Senin, 23 Mei 2016

Gagal di Final Thomas, PBSI Optimistis 2018 Berjaya

Ilustrasi: Andalan ganda putra bulu tangkis Indonesia, Hendra Setiawan (belakang) dan Mohammad Ahsan (kanan) saat berlaga di Indonesia Open 2014. (Foto: badmintonindonesia.org).

KUNSHAN, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Ketum PBSI) Gita Wirjawan menyemangati para pebulu tangkis putra Indonesia yang mengalami kekalahan di Final Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Thomas 2016.

“Walaupun belum berhasil membawa pulang Piala Thomas kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, namun penampilan tim Thomas sudah maksimal. Denmark memang lebih kuat di sektor tunggal, pemain-pemain mereka lebih berpengalaman,” kata Gita setelah menyaksikan  Indonesia yang mengakui keunggulan tim Denmark pada laga final dengan 3-2, hari Minggu (22/5) sore WIB, di Stadion Kunshan Sport Center, Kunshan, Tiongkok. 

“Walau kita kali ini kalah, tetapi ini adalah satu step menuju kemenangan. Dua tahun lagi Insyaallah Piala Thomas akan jadi milik kita karena sekarang pemain-pemain muda sudah merasakan pengalaman bertanding di Piala Thomas,” kata Gita.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto meminta maaf atas kekalahan tersebut.

“Hasil yang diperoleh hari ini tidak sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.  Saya ucapkan terima kasih kepada pemain, saya salut atas perjuangan anak-anak yang sudah habis-habisan,” Achmad Budiharto menambahkan. 

Achmad Budiharto menjelaskan secara keseluruhan dia akan memberi instruksi kepada para pelatih agar memperhatikan para pebulu tangkis Indonesia yang masih berusia muda agar ditambah jam terbang.

“Para pemain masih  kurang pengalaman, terutama di turnamen beregu. Kekalahan hari ini adalah pengalaman yang bisa membuat pemain muda maju dan lebih kuat menghadapi turnamen-turnamen berikutnya,” Achmad Budiharto menambahkan.

Sementara itu Kepala Bidang Prestasi dan Pembinaan PBSI, Rexy Mainaky menjelaskan salah satu pemain yang tampil kurang optimal yakni andalan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.

“Anthony masih sering kalah dalam permainan netting, dia tidak tampil dalam performa terbaik,” kata Rexy.

Dalam kesempatan yang sama, andalan ganda putra bulu tangkis Indonesia, Hendra Setiawan menjelaskan para  pemain muda seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa diyakini akan bisa menjadi andalan Indonesia di gelaran Piala Thomas 2018 mendatang.

 Rexy Mainaky merasa yakin para pebulu tangkis muda  Indonesia akan lebih matang di tahun-tahun mendatang. Pengalaman bertanding di Piala Thomas 2016 adalah modal bagi mereka.

Tim Thomas Indonesia Mengalami Kekalahan di Final

Saat menghadapi Denmark di kejuaraan bulu tangkis beregu ini, Indonesia tertinggal terlebih dulu karena andalan tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen menang dengan 21-18 dan 21-17 atas andalan tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto.

Kekalahan Tommy, dibalas oleh kemenangan ganda putra andalan Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menjungkalkan andalan Denmark, Mads Pieler Kolding/Mads Conrad Petersen dengan dua set langsung 21-18 dan 21-13.

Saat kedudukan imbang 1-1, andalan tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting malah tidak berkutik dari Jan Ostengaard Jorgensen dengan 17-21, 12-21.

Pertarungan kembali menegangkan di partai keempat, karena Denmark yang membutuhkan satu kemenangan justru mengalami hasil yang tidak menggembirakan karena andalan ganda putra Tanah Air, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi mengalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-16 dan 21-14.

Andalan tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa yang memainkan laga di partai penentuan justru tidak dapat mempersembahkan gelar bagi Indonesia, menyusul  kekalahan yang dia terima dari Hans Kristian Vittinghus dengan 15-21 dan 7-21.  (badmintonindonesia.org).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home