Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 11:24 WIB | Jumat, 15 November 2019

Gempa Malut, 3 Gereja dan 15 Rumah Rusak

Belasan rumah warga di Pulau Batang Dua Ternate, terutama di Pulau Mayau mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 yang melanda Malut pada Jumat (15/11) dini hari (Foto: Antara/Abdul Fatah)

TERNATE, SATUHARAPAN.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) melaporkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 yang melanda Malut mengakibatkan 15 rumah warga rusak berat/ringan dan tiga gereja di Pulau Batang Dua rusak.

“Sesuai laporan hingga siang ini khususnya di Pulau Batang Dua Ternate, korban luka dua orang, rumah rusak ringan lima unit, rumah retak 12 unit, dan gereja rusak ringan sebanyak unit unit,” kata Kepala BPBD Malut, Karim Buamona di Ternate, Jumat (15/11/2019).

Ia menambahkan, korban luka-luka itu berada di Pulau Mayau dua orang yakni Delvi Peo, warga Mayau Pulau Batang Dua - Kota Ternate, dan Mesin Bunga, warga Kelurahan Lelewi Batang Dua - Kota Ternate.

Sedangkan untuk kerugian materi di Kota Ternate terdapat di Kelurahan Mayau Batang Dua Kota Ternate tiga rumah rusak retak, Kelurahan Lelewi Batang Dua dua rumah rusak ringan. Di Kelurahan Bido Kecamatan Batang Dua, satu rumah rusak ringan, rumah ibadah tiga unit gereja rusak ringan yakni Gereja GPDI Eklesia Lelewi bagian palafon, GPM Jemaat Efata dan Gereja GKPMI Vila Bido mengalami kerusakan di bagian plafon.

Menurut dia, warga saat ini dilaporkan beraktivitas normal, tetapi pada malam akan kembali ke pengungsian di lokasi yang tinggi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak mereka inginkan.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan BMKG, BPBD kabupaten/kota dan sektor terkait untuk mengidentifikasi korban kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi tersebut,” Karim menjelaskan.

Untuk memudahkan penanganan korban gempa bumi 7,1 magnitudo di Malut, BPBD Malut telah membuka posko sementara di kawasan Hasan Esa Kota Ternate.

Sementara itu, Karo Protokol, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Pemprov Malut, Muliadi Tutupoho, menyatakan Pemprov Malut tetap memantau perkembangan pasca-gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo di wilayah Malut, dan mendata kalau ada kerusakan.

Pemprov Malut telah menginstruksikan kepada instansi terkait untuk turun ke lapangan, mengecek pasca-gempa dengan mendata berbagai kerusakan dan korban jiwa, terutama di daerah terdampak seperti Pulau Batang Dua Ternate dan Halmahera Barat. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home