Loading...
RELIGI
Penulis: Putu Ayu Bertyna Lova 00:00 WIB | Selasa, 19 Maret 2013

Gereja Membuka Pintunya Bagi Umat Islam

Gereja Episkopal St John di Aberdeen Skotlandia (thesun.co.uk)

ABERDEEN - Sebuah gereja di Skotlandia menjadi gereja pertama yang membuka pintu mereka untuk berbagi tempat ibadah dengan jemaah muslim.

Gereja Episkopal St John di Aberdeen, Skotlandia menyambut ratusan jemaah muslim untuk beribadah sholat lima waktu di gedung gereja mereka lantaran bangunan mesjid yang terlampau kecil. Pendeta gereja St John, Pdt. Isaac Poobalan, telah menyerahkan sebagian dari aula gereja kepada  Kepala Imam, Ahmed Megharbi untuk digunakan ibadah berjemaah.

Pdt. Poobalan mengatakan, bahwa tidaklah benar imannya jika ia membiarkan sesama manusia berkesulitan. Ia mengatakan "Berdoa tidak pernah salah. Pekerjaan saya adalah untuk mendorong orang untuk berdoa. Mesjid mereka begitu penuh, seringkali orang-orang harus berdoa di luar, di tengah angin dan hujan," katanya.

"Saya tahu saya tidak bisa membiarkan ini terjadi, karena Alkitab mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus berlaku terhadap sesama. Ketika saya berbicara dengan orang-orang di gereja tentang situasi ini, seseorang berkata bahwa itu bukan masalah kita, tetapi saya telah melihat dengan mata saya sendiri, jadi bagi saya, hal ini adalah masalah," lanjutnya.

Pdt Poobalan mengatakan, sulit baginya melihat jemaah muslim itu beribadah di atas trotoar kasar, dengan suhu dingin. Ia melihat bahwa gereja dapat memberikan sesuatu untuk menolong, dan hal inilah yang ia lakukan.

Ia juga mengatakan, ingin membangun jembatan penghubung antara Kristen dengan Islam. "Ini adalah langkah yang sangat fundamental. Ini tidak ada hubungannya dengan agama, itu semua didasarkan pada kebutuhan manusia. Kesenjangan agama seharusnya tidak memisahkan kita sebagai manusia."

Pdt Poobalan, mengisahkan tentang masa kecilnya di India dan ketika tinggal di antara umat muslim, masa-masa ketika sering terjadi konflik antar dua agama, dan ia menjadi salah seorang yang membantu mereka untuk berdamai dan beribadah bersama.

Sheikh Ahmed Megharbi dari Mesjid Syed Shah Mustafa Jame mengatakan, bahwa hal yang terjadi ini bukanlah suatu masalah.  "Seharusnya hal ini juga terjadi di bagian negara lainnya, dan ini adalah wujud dari toleransi," katanya lagi.

St John adalah bagian dari Gereja Episkopal Skotlandia, yang merupakan bagian dari Komuni Anglikan dan berbeda dari Gereja Presbyterian Skotlandia. Uskup Aberdeen dan Orkney, tangan kanan Pdt Dr Robert Gillies, mengatakan bahwa hubungan ini bisa menjadi awal dari sebuah perubahan dalam dinamika antara kedua agama.

Dr Gillies mengatakan, adalah baik bagi kita untuk berpikir bagaimana mengubah dunia. "Setiap orang bisa melakukan sesuatu secara lokal, yang mungkin saja akan menjadi sebuah gerakan yang berpengaruh secara global," lanjutnya.

Ia juga mengatakan meski terdapat pandangan berbeda mengenai Yesus; gereja Kristen menganggap Yesus sebagai anak Allah, iman Islam memandang dia sebagai seorang nabi kunci, umat Kristen dan Islam masih bisa tetap saling menghormati. Hubungan antara mesjid dan St John telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir. Pada malam Natal 2010 keduanya membuka pintu mereka untuk sholat, makan bersama dan bersosialisasi.

Pada tahun 2011, gereja dan masjid bekerja sama untuk menandai peringatan satu dekade peristiwa penyerangan teroris 9/11 Amerika Serikat. Ayat-ayat yang dibaca baik dari Alkitab dan Al Quran untuk memperingati mereka yang meninggal.

Ada kasus orang Kristen yang mengijinkan umat Islam untuk berdoa di gereja-gereja mereka di beberapa negara bagian Amerika. Pada tahun 2011, dua gereja Florida dikecam karena membuka pintu bagi kelompok-kelompok Muslim. Tapi pemimpin Gereja percaya bahwa langkah di Aberdeen merupakan yang baik bagi Inggris.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home