Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 12:28 WIB | Jumat, 20 Juli 2018

GKI Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Tanjung Anom

GKI Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Tanjung Anom
Dokter Tiurma NP memeriksa kesehatan pasien dalam Bakti Sosial Pengobatan Gratis Umum dan Gigi, Griya Kesehatan Indonesia, yang digawangi Klinik Pratama Cipinang Bali Gereja Kristen Indonesia (GKI) Cawang di Tanjung Anom, Kota Agung Timur, Tanggamus, Lampung, pada Sabtu, 14 Juli 2018. (Foto-foto: Sotyati)
GKI Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Tanjung Anom
Drg Ria Ariyani memeriksa kesehatan gigi anak.
GKI Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Tanjung Anom
Pembagian paket bingkisan mulai dari biskuit, minuman penyegar, hingga pasta gigi dan sabun mandi.
GKI Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Tanjung Anom
Pembagian baju layak pakai untuk warga Tanjung Anom.
GKI Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Tanjung Anom
Tim Bakti Sosial bergambar bersama Kepala Pekon Tanjung Anom Sumardi (bertopi merah) dan Pdt Eko Priliadona (berkacamata, kanan).

SATUHARAPAN.COM – Tanjung Anom adalah sebuah pekon di Kecamatan Kota Agung Timur, di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Pekon, sama dengan desa, adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dan istilah itu dikenal di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung, seperti di Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Pesisir Barat.

Memerlukan waktu sepuluh – sebelas jam untuk menempuh Tanjung Anom dengan mengendarai bus kecil dari Jakarta Timur, termasuk dua sampai dua setengah jam penyeberangan Selat Sunda, Merak – Bakauheni.

Tanjung Anom menjadi lokasi Bakti Sosial Pengobatan Gratis Umum dan Gigi, Griya Kesehatan Indonesia, yang digawangi Klinik Pratama Cipinang Bali Gereja Kristen Indonesia (GKI) Cawang pada Sabtu, 14 Juli 2018. Dua puluh anggota tim bakti sosial langsung berhadapan dengan pasien pada Sabtu pagi yang cerah itu, dengan hanya beristirahat di bus dan di ferry.

Tiga dokter umum, satu dokter gigi dan asistennya, bahu-membahu dengan dua tenaga medis yang menangani pemeriksaan lab sederhana, lima petugas yang menangani penyediaan obat-obatan, serta tiga tenaga medis dibantu Bidan Ida Farida dari Puskesmas Tanjung Anom yang menangani pemeriksaan tekanan darah. Lima anggota tim lain bahu-membahu dengan petugas setempat menangani pendaftaran, pembagian bingkisan, dan pembagian baju layak pakai.  

Menargetkan melayani 250 pasien, pada kenyataannya tim bakti sosial melayani 384 orang, dengan perincian 331 orang pasien umum dan 53 orang pasien gigi. Berpenduduk 1.466 pria dan 1.388 menurut data Kecamatan Kota Agung Timur tahun 2013, sebagian di antaranya adalah warga GKI Tanggamus di Tanjung Anom. “Ada 44 keluarga Kristen di Tanjung Anom,” kata Pdt Eko Priliadona S, pendeta di GKI Tanggamus, yang setiap hari Minggu pagi melayani ibadah di Tanjung Anom sebelum melayani ibadah di GKI Tanggamus.

Dari 384 orang yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis itu, belasan orang di antaranya dilayani di tempat tim bermalam di Tanggamus, satu jam perjalanan dari Tanjung Anom, dan di GKI Tanggamus seusai ibadah hari Minggu (15/7).

Dari Pegal-pegal sampai Infeksi Saluran Kemih

Dokter Hariani, Koordinator Sie Klinik merangkap Anggota Sie Lab dan Sie Baksos dari Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) Badan Pelayanan Periode 2017 – 2019 GKI Cawang, mengatakan urutan penyakit terbesar yang ditangani dokter umum adalah myalgia atau pegal-pegal, hipertensi atau darah tiggi, ISPA atau batuk-pilek, gastritis atau maag, cephalgia atau sakit kepala, vertigo atau pusing berputar, penyakit kulit, diabetes mellitus atau kencing manis, radang tenggorokan, dan infeksi saluran kemih.

Urutan penyakit terbesar yang ditangani oleh dokter gigi adalah pulpitis akut, abses gingival, gangren pulpa, gangren radix, rampan karier. Selain kasus di atas, juga ditemui pulpa polip (polip dalam gigi), dan kasus gigi tersebut banyak ditemui pada pasien wanita dewasa.

Kadar kolesterol tinggi dan asam urat yang ditandai dengan keluhan anggota badan terasa sakit, menjadi catatan terbanyak di bagian pemeriksaan laboratorium sederhana.

Nenek Karsiya, salah satu pasien paling tua yang dilayani, misalnya, tercatat tekanan darah tingginya 200/100, sementara pemeriksaan lab sederhana untuk kolesterol 204. Menurut pengakuannya, ia berusia 90 tahun lebih. “Saya mengalami zaman penjajahan Jepang,” katanya. Kalau benar ia berusia 90 tahun, bukan hanya Jepang, ia juga mengalami masa penjajahan Belanda.

Karsiya menjalani pemeriksaan dengan didampingi tetangganya. Jalannya sudah tertatih-tatih, dan harus ditolong beberapa orang petugas ketika naik tangga Kantor Pekon Tanjung yang menjadi lokasi bakti sosial. “Anak saya satu orang, dan sudah meninggal,” katanya, sambil menambahkan ia memiliki empat cucu yang sudah memberinya sembilan buyut.      

Pasien berusia lanjut yang lain adalah Mbah Redi, yang mengaku berusia 92 tahun. Berbeda dengan Nenek Karsiya yang bertubuh ringkih, Redi masih terlihat bugar. Ia masih mencangkul, sebagai bagian dari aktivitas kesehariannya menjaga dan merawat sebuah vila di Tanggamus. Tanda-tanda ketuaan terlihat dari giginya yang ompong dan kerut wajahnya. Secara keseluruhan, tidak ada gangguan kesehatan. Dokter Tiurma NP hanya memberinya vitamin.

Mimpi ke Depan

Walaupun melelahkan, hanya tidur dan istirahat di bus dan di ferry, Tim Bakti Sosial merasakan suka cita melaksanakan bakti sosial di Tanjung Anom. Kendala bahasa, karena sebagian warga Tanjung Anom berbahasa Jawa, tidak menjadi masalah dengan adanya relawan pendamping warga setempat.

Selain pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, dalam bakti sosial juga dibagikan bingkisan berupa paket biskuit, minuman rasa cokelat, minuman penyegar, sabun mandi, sabun cuci, dan pasta gigi.

Warga yang sudah memeriksakan kesehatan, juga mendapatkan bonus baju layak pakai. Sambil menunggu obat, warga dapat memilih sendiri baju layak pakai yang dibagikan, satu setel untuk pria dan tiga potong untuk wanita.

Sumardi, Kepala Pekon Tanjung Anom, menyambut hangat dan berterima kasih atas pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Griya Kesehatan Indonesia. Ia berharap kegiatan itu tidak berhenti kali itu saja. Senada dengan itu, Waoziduhu Kurniawan Lombu, Koordinator Sie Baksos PKM Badan Pelayanan Periode 2017 – 2019 GKI Cawang, juga mengungkapkan keinginannya menjadikan kegiatan itu sebagai program rutin. “Mimpi kami juga dapat memberikan pelayanan kesehatan mata nantinya,” katanya.   

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home