Loading...
FOTO
Penulis: Francisca Christy Rosana 12:18 WIB | Sabtu, 01 November 2014

GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan

GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Punakawan dari GKJ Eben Haezer diperankan oleh istri-istri pendeta. Para perempuan yang memerankan tokoh laki-laki dipandang sebagai hal yang unik dan mendapat tepuk tangan riuh dari peserta lainnya. (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Pemeran tokoh semar dari GKJ Nehemia.
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Punakawan dari GKJ Bekasi.
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Penampil dari GKJ Eben Haezer.
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Tokoh Srikandi dihadirkan dalam Festival Punakawan.
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Pengamat saat menilai penampilan salah satu peserta.
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Panitia penyelenggara acara berfoto bersama.
GKJ Pondok Gede Hadirkan Festival Punakawan
Penabuh (wiyaga) saron.

BEKASI, SATUHARAPAN.COM – Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klasis Jakarta bagian timur, barat, dan sekitarnya menyelenggarakan acara Festival Punakawan sebagai rangkaian acara Festival Gendhing Gerejawi 2014. Acara ini digelar di GKJ Pondok Gede, Bekasi pada Jumat (31/10) malam dengan tujuan melestarikan dan mengembangkan karawitan sebagai pendukung peribadahan GKJ.

Festival Punakawan diikuti oleh GKJ Nehemia, GKJ Kanaan, GKJ Eben Haezer, GKJ Pangkalan Jati, GKJ Pondok Gede, GKJ Depok, GKJ Bandung, dan GKJ Bekasi.

Sebagai pengamat, panitia festival mengundang tiga tokoh yang mumpuni di bidangnya, yaitu RB Suwarno, pengajar karawitan dan langen sekar di gereja-gereja di Surakarta dan sekitarnya; Sigit Astono, S.Kar., M.Hum., dosen dan Ketua Jurusan Etnomusikologi di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta; Pdt. Dr. Yusak Tridarmanto, dosen dan dekan Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana serta Direktur Pusat Pengembangan Musik Religi FT – UKDW.

Panitia menekankan pentingnya Festival Punakawan sebagai alternatif khotbah. “Bukan festival lawak atau dagelan,” kata salah satu panitia ketika memberi arahan peserta.

Pementasan Punakawan memang didasarkan pada teks yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara itu, keriteria penilaian berupa kelancaran dialog, kesesuaian karakter, keseimbangan dialog, dan pesan yang ingin disampaikan.

“Melalui festival ini, kiranya hanya nama Tuhan yang dipuji dan dimuliakan,” ujar panitia. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home