Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta 12:05 WIB | Sabtu, 06 Juli 2013

Grand Prix F1 Jerman Dibayangi Ancaman Boikot Pebalap

Grand Prix F1 Jerman Dibayangi  Ancaman Boikot Pebalap
Para pebalap F1 berpose saat awal musim (foto: grandprix.com)
Grand Prix F1 Jerman Dibayangi  Ancaman Boikot Pebalap
Kenampakan udara sirkuit Nurburging, Jerman (foto: valleedurichelieue.com)

NURBURGING, SATUHARAPAN.COM –  Para pebalap Formula 1 mengancam memboikot Grand Prix Nurburging, Jerman pada Minggu (7/7)  jika terjadi lagi pecah ban seperti yang dialami di sirkuit Silverstone sepekan sebelumnya, karena enam pebalap mengalami kegagalan saat Grand Prix Inggris akhir pekan lalu.

Andrew Benson, pengamat otomotif dari BBC mengatakan bahwa  diperlukan pengawasan lebih lanjut dalam sesi latihan pada hari Jumat (5/7) atau kualifikasi pada hari Sabtu (6/7), agar tidak ada lagi yang memboikot balapan Minggu.

Pebalap Mercedes Lewis Hamilton, pembalap Ferrari Felipe Massa dan Fernando Alonso,  pebalap Toro Rosso Jean-Eric Vergne, Sauber Esteban Gutierrez dan McLaren Sergio Perez semua terpengaruh.

Produsen ban Pirelli mengatakan telah menghasilkan ban desain yang berbeda untuk balapan akhir pekan ini dalam upaya untuk memecahkan masalah.

"Tindakan lebih berarti daripada kata-kata, dan Pirelli telah melakukan keteledoran keamanan yang seharusnya tidak terjadi bagi pebalap. Kinerja adalah satu hal, tetapi ketika Anda memiliki keterlibatan keamanan, Anda harus menemukan cara yang tepat bagi kita semua,” Ujar Mark Webber, pebalap tim Red Bull.

"Sirkuit Silverstone adalah skenario yang sangat dramatis dan sangat tidak aman bagi kita semua," ujar Webber.

Ketua Umum  tim Marussia, Graeme Lowdon mengatakan perhatian bagi para pebalap dibagi oleh tim sendiri. Dalam pembicaraan dengan Radio BBC, Graeme mengatakan bahwa pihaknya bersimpati dengan pebalap yang kecelakaan pekan lalu.

"Saya bersimpati dengan perasaan pebalap karena mereka berada di ketegangan yang luar biasa. Anda bisa mengerti mengapa tensi persaingan sangat tinggi, tetapi sebagai tim tidak akan menempatkan pembalap kami dalam posisi yang tidak aman. Saya pikir ada lebih banyak orang daripada driver melihat ini. Saya pikir apa pun yang melibatkan pembalap juga akan melibatkan tim. Kami sangat prihatin dengan keselamatan," ujar Graeme.

Sebelumnya pada hari Kamis (4/7), Alonso dari tim Ferrari menceritakan pengalaman berada tepat di belakang Sergio Perez dari Sauber ketika pecah ban terjadi.

Alonso yang  hari itu sedang melaju berkecepatan179 kilometer per jam, mengatakan, "Ini adalah situasi yang berbahaya. Saya sebenarnya ingin mendahului Sergio dari sebelah kiri. Saya beruntung karena mungkin jika saya memilih itu, semuanya akan memukul helm saya. Ada potongan-potongan baja beterbangan ke arah saya dengan kecepatan 300 km per jam. Entah apakah itu peluru atau pisau."

Dia menambahkan, "Pirelli membuat beberapa perubahan. Kami mempercayai mereka. Kami pikir mereka memecahkan masalah..."

GPDA diketuai oleh Pedro de la Rosa, dengan Sebastian Vettel dan Jenson Button sebagai direktur, mengatakan bahwa pihaknya telah mencatat jumlah kegagalan ban musim ini. Setelah ini, GPDA meminta otoritas resmi Formula 1, FIA, untuk meyakinkan bahwa perubahan akan dibuat atas ban ini.

Menurut  Andrew, setelah masalah di Silverstone terjadi, FIA memaksa suatu perubahan, semua tim sekarang menerima hal itu. Pirelli mengeluarkan pernyataan pada Selasa (2/7) bahwa kegagalan pecah ban terjadi karena pebalap tidak menjalankan instruksi sesuai dengan pedoman dari Pirelli.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home