Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 09:15 WIB | Senin, 17 Desember 2018

Gubernur Apresiasi Kehadiran Menag di Perayaan Natal Papua Barat

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Menteri Lukman Hakim berkesempatan menghadiri perayaan Natal gabungan Keluarga Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Barat dan Kankemenag Kab Manokwari di Manokwari. (Foto: Daniel/kemenag.go.id)

MANOKWARI, SATUHARAPAN.COM – Keluarga Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Barat dan Kankemenag Kab Manokwari menggelar perayaan Natal gabungan di Manokwari. Acara itu dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Tampak hadir juga Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Kakanwil Kemenag Provinsi Papua Barat Sudirman Simanihuruk, Wakapolda Papua Barat, Bupati Manokwari, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan ratusan umat Kristiani Papua Barat.

“Saya berterima kasih Menteri Agama bisa hadir bersama di Papua Barat. Ini satu kebanggaan dan kehormatan bagi kami. Tidak pernah ada Menteri Agama hadir di Papua Barat dalam perayaan Natal,” kata Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari,  Jumat (14/12), seperti dilaporkan Khoiron dan dilansir kemenag.go.id.

Kepada Menag, Gubernur menyampaikan pihaknya terus berusaha membangun dengan hati, mempersatukan dengan kasih, untuk Papua Barat yang aman, sejahtera, dan bermartabat.

“Kami mengajak umat dan semua pihak untuk berusaha dan bekerja sesuai tugas dan fungsinya demi menyelamatkan masa depan anak cucu dari HIV/AIDS, serta narkotika dan obat terlarang,” ia berpesan di hadapan ratusan Umat Kristiani yang hadir.

Menag Lukman menyampaikan rasa syukur bisa hadir dalam peringatan Natal gabungan keluarga besar Kanwil Kemenag Papua Barat dan Kankemenag Manokwari. “Ini pengalaman pertama saya bersama umat Kristiani peringati Natal gabungan,” tuturnya. 

Menag menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pemuka agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Menurutnya,  kedamaian dan kerukunan di Papua Barat tidak datang begitu saja.

“Keduanya hasil proses panjang. Itu sangat bergantung pada para tokoh yang berperan besar ciptakan kedamaian,” tuturnya.

“Nilai agama hanya bisa diamalkan dalam kehidupan ketika nilainya sudah membudaya. Proses pembudayaan nilai agama bergantung pada peran tokoh masyarakat,” ia menambahkan.

Menag mengajak umat Kristiani untuk menghadirkan agama sebagai sesuatu yang mengakrabkan dan menyatukan. Caranya, dengan lebih mengedepankan esensi ajaran agama.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home