Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:23 WIB | Kamis, 26 November 2020

Guru Agama Tiang Kerukunan, Ujung Tombak Moderasi Beragama

Dialog Peningkatan Peran Guru Pendidikan Agama Lintas Agama Terkait Kerukunan Umat Beragama di Kota Sorong, Papua Barat. (Foto: Kemenag)

SORONG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Pusat Kerukukan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Nifasri menyebut guru agama memiliki peran strategis dalam upaya menjaga dan merawat kerukunan beragama di Indonesia. 

Menurutnya, guru agama merupakan tiang kerukunan sekaligus aktor yang menjadi ujung tombak moderasi beragama. Hal ini diungkapkan Nifasri dalam Dialog Peningkatan Peran Guru Pendidikan Agama Lintas Agama Terkait Kerukunan Umat Beragama di Kota Sorong, Papua Barat. 

"Guru Agama memiliki peran yang sangat strategis dan penting dalam memelihara dan merawat Kerukunan umat beragama dan mengajarkannya di sekolah khususnya  kepada peserta didik,” kata Nifasri, Rabu (25/11).

"Moderasi beragama ini sudah menjadi program nasional dan muaranya adalah kerukunan. Oleh karena itu, guru agama nanti ujung tombak dalam mensosialisasikannya,” imbuhnya di hadapan 100 peserta yang terdiri dari Guru Pendidikan Agama lintas agama, perwakilan Kasubbag Kerukunan Umat Beragama, serta pegiat kerukunan dari Aceh sampai Papua.

Lebih lanjut Nifasri menjelaskan, para guru dapat  melahirkan anak-anak yang betul-betul memahami ajaran agama secara komprehensif, paham dengan agamanya secara menyeluruh. Prinsip ajaran agama seperti kebaikan, akhlak, budi pekerti, kejujuran dan daya saing diharapakan Nifasri menjadi materi pendidikan agama yang disampaikan para guru.

“Dari sekolah diajarkan toleransi umat beragama, saling menghormati, menghargai kesetaraan dan bekerja sama dalam masyarakat tanpa memandang suku, agama, etnis dan derajat seseorang," ujarnya.

Selain itu, kata Nifasri, agar kerukunan umat beragama  dapat terus terjaga, maka seluruh umat beragama di Indonesia harus menjalankan indikator kerukunan yakni, saling menghormati, menghargai kesetaraan, dan bisa bekerja sama.

"Apapun agama saudara, dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita dapat saling bekerja sama," ujar Nifasri.

Ia berharap melalui dialog ini dapat menghasilkan suatu rumusan atau solusi terkait dengan moderasi dan kerukunan umat beragama.

Sementara Wakil Bupati  Sorong Suka Haryono mengapresiasi kegiatan yang digagas Kemenag dalam upaya merawat kerukunan umat beragama di Nusantara, baik kegiatan yang dilaksanakan di Sorong, Papua maupun daerah lain.

"Terima kasih telah memilih Sorong  menjadi tempat pelaksanaan kegiatan nasional dialog guru agama lintas agama terkait kerukunan umat beragama," ujarnya.

Turut hadir dalam acara pembukaan kegiatan tersebut Kakanwil Kemenag Papua Barat, Wakil Bupati Kabupaten Sorong dan Asisten 1 Kota Sorong serta para Guru Agama dari beberapa Provinsi. (Kemenag)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home