Loading...
DUNIA
Penulis: Ardy Pradana Putra 11:36 WIB | Kamis, 30 Oktober 2014

Guy Scott, Presiden Kulit Putih Pertama di Zambia

Guy Scott menjadi orang kulit putih pertama yang menjadi presiden di Afrika dalam 20 tahun terakhir. Ia menggantikan Michael Sata yang wafat hari Selasa (28/10) di London. (Foto: Larry Downing/Reuters)

LUSAKA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Sementara Zambia Guy Scott hari Rabu (29/10) menjadi orang kulit putih pertama yang menjadi pemimpin di Afrika, dalam 20 tahun terakhir, setelah mendiang Presiden Michael Sata wafat di London, pada umur 77 tahun.

Scott, merupakan sarjana ekonomi dari Universitas Cambridge. Ia lahir di Zambia dari orangtua imigran Skotlandia dan menjabat wakil presiden saat pemerintahan Sata. Scott akan menjadi pemimpin sementara Zambia sampai pemilu diselenggarakan tiga bulan ke depan, membuat ia menjadi orang kulit putih pertama yang menjadi pemimpin di Afrika, sejak FW de Klerk, presiden Afrika Selatan masa jabatan 1989-1994.

Scott yang berusia 70 tahun, tidak bisa mengikuti pemilihan presiden (pilpres) Zambia karena orangtuanya tidak lahir di Zambia. Menteri Pertahanan Zambia Edgar Lungu dan Menteri Keuangan Zambia Alexander Chikwanda merupakan kandidat potensial dalam pilpres Zambia.

“Pilpres Zambia akan diselenggarakan pada 90 hari ke depan. Selama masa peralihan saya menjabat sebagai presiden sementara Zambia,” kata Scott dalam pidato di televisi. “Masa berkabung nasional akan dimulai hari Rabu (29/10). Kami akan merindukan presiden dan kamerad kami,” tambah Sata.

Scott pernah menimbulkan kontroversi diplomatik, dengan menyebut Afrika Selatan “terbelakang” dalam wawancara dengan Guardian, tahun lalu. “Saya sebenarnya menyukai Afrika Selatan, namun masyarakatnya berpikir seperti lebah, sehingga menjadi penyebab berbagai masalah di dunia,” katanya.

“Scott adalah orang berjiwa kulit hitam yang memiliki kulit putih,” kata Nathan Phiri, seorang sopir bus di Zambia. “Kami telah menerima Scott sebagai wakil presiden kami, ini fakta ia telah diterima oleh masyarakat Zambia,” Phiri menambahkan.

Sata mendapat julukan “King Cobra” karena memiliki lidah lancip, wafat hari Selasa (28/10). Saat wafat ia menjabat sebagai presiden Zambia, produsen tembaga terbesar kedua di Afrika.

Penyebab wafatnya Sata tidak diumumkan, namun Sata menderita suatu penyakit beberapa waktu lalu. Ia wafat di Rumah Sakit King Edward VII, kata laman berita Zambia Watchdog. (reuters.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home