Loading...
INSPIRASI
Penulis: Nugroho Edy Prasetyo 07:01 WIB | Rabu, 04 Maret 2015

Habit: Cermin Wajah Kepribadian

Habit tidak perlu dimusnahkan karena merupakan ciri makhluk hidup... ia musti dibangun selaras dengan lingkungan.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM - Habit atau kebiasaan yang dilakukan seseorang memang berbeda-beda, tergantung perilaku, mood, sesuai perasaan nyaman, aman, dan mungkin risiko yang diperhitungkan. Jadi, habit terbentuk ketika seseorang cucok dengan pilihannya, itulah yang akan dia lakukan terus dan terus. Orang yang biasa bangun siang mungkin merasa puas bila bangun saat matahari telah tinggi, sebaliknya ada yang bangun kesiangan sedikit saja sudah merasa bersalah. Ada orang yang biasa makan sampai bersih piring, tetapi ada pula yang senang menyisakan makanan tanpa alasan jelas. Begitu pula cara berpakaian, bahkan arah jalan, pilihan kendaraan yang dinaiki, dan rutinitas lainnya setiap hari nyaris selalu sama, barangkali itulah yang membuat dia lebih sreg dan percaya diri.

Habit memang milik pribadi seseorang, ia merupakan hak privasi yang melekat dan menjadi ciri khas yang boleh dibilang dilakukan secara otomatis. Apakah kebiasaan tidak bisa diubah? Tergantung pada pribadi pelakunya. Ada yang mengatakan bisa dan benar-benar bisa, ada pula yang mengatakan tidak dan tidak pernah mengubahnya.

Habit erat berkaitan dengan karakter, orang yang temperamental punya kebiasaan marah-marah, yang biasa lelet ya sulit untuk on time, begitu pula yang senang ngrumpi ada saja bahan pembicaraannya, meski kadang negatif. Kebiasaan baik tentulah menguntungkan dan menyenangkan baik bagi diri sendiri maupun orang lain, sebaliknya kebiasaan buruk berpotensi menjadi malapetaka yang setiap saat bisa bersinggungan dan menjadi sumber bencana dalam pergaulan.

Manusia hidup tidak sendirian, sesungguhnya ia perlu orang lain dalam kehidupannya. Karena itu, ketika membangun relasi dengan orang lain, kebiasaan yang tidak baik perlu ditata dan ditinjau ulang supaya jangan menjadi pangkal perselisihan. Demikian pula ketika membangun komunikasi dengan Tuhan, ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang perlu direvisi atau bahkan dipermak total, supaya tidak menjadi batu sandungan ketika berhadapan dengan-Nya.

Habit tidak perlu dimusnahkan karena merupakan ciri makhluk hidup. Tetapi satu hal yang patut diingat, ia musti dibangun selaras dengan lingkungan. Jika tidak? Jangan menyesal jika sering mengundang masalah! 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home