Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 07:24 WIB | Selasa, 01 September 2015

Harga Minyak Dunia Melonjak Pagi Ini

New York Mercantile Exchange (Foto:scmp.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Harga minyak melonjak lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah pemerintah AS menurunkan estimasi produksi dalam negeri dan OPEC mengatakan pihaknya "siap berbicara" kepada para produsen tentang harga minyak yang rendah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, melonjak 3,98 dolar AS (sekitar Rp55.992) atau 8,8 persen menjadi ditutup pada 49,20 dolar AS (sekitar Rp691.514) per barel di New York Mercantile Exchange, kenaikan tiga sesi  berturut-turut.

Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober berakhir pada 54,15 dolar AS (sekitar Rp760.943) per barel, naik 4,10 dolar AS (sekitar Rp57.545) (8,2 persen) dari tingkat penutupan Jumat lalu.

Selama kenaikan tiga sesi terakhir WTI telah membukukan keuntungan 27,5 persen dan Brent 25,52 persen.

Harga minyak dibuka lebih rendah pada Senin, tetapi kemudian bangkit dari wilayah negatif setelah Departemen Energi AS mengatakan bahwa produksi dalam negeri pada Juni mencapai 9,3 juta barel per hari, sekitar 100.000 barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Perkiraan bulanan untuk periode Januari hingga Mei direvisi lebih rendah sebanyak 130.000 barel per hari.

Produksi AS telah berjalan pada tingkat rekor sejak awal tahun, sehingga memperburuk situasi kelebihan pasokan global.

Juga turut meningkatkan harga pernyataan kartel minyak OPEC yang mengatakan bahwa berlanjutnya tekanan pada harga "tetap menjadi kekhawatiran" untuk grup.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menghasilkan sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global, mengaitkan tekanan harga terhadap produksi yang lebih tinggi dan spekulasi pasar.

"Tak perlu dikatakan, OPEC, seperti biasa, akan terus melakukan semua yang ada dalam kekuasaannya untuk menciptakan lingkungan kondusif yang tepat untuk pasar minyak guna mencapai keseimbangan dengan harga yang adil dan wajar," kata OPEC dalam laporan bulanannya.

"Sebagai organisasi telah menekankan pada banyak kesempatan, siap berdiri untuk berbicara dengan semua produsen-produsen lain. Tetapi ini harus pada tingkat pemain lapangan. OPEC akan melindungi kepentingannya sendiri."

Para analis meragukan apakah OPEC bersedia mengurangi produksinya.

"Pedagang minyak tampak membaca ini sebagai janji untuk mengendalikan produksi, atau setidaknya, untuk menghindari membiarkan produksi lebih tinggi. Yang akan menopang harga -- jika berjalan," kata Paul Ausick dari 24/7 Wall St, yang menambahkan: "Warna kami skeptis."

Produksi minyak mentah OPEC naik sebesar 108.000 barel menjadi 32,32 juta barel per hari pada Agustus, Bloomberg News melaporkan pada Senin, mencatat bahwa itu jauh di atas batas resmi kartel 30 juta barel per hari.

Ausick mengatakan bahwa tampaknya kepemimpinan OPEC "setuju untuk menerima pengganggu mimbar atas nama para anggota yang terpukul paling keras, mengetahui bahwa setiap indikasi kartel siap untuk membangkitkan harga (cenderung menyiratkan) menurunkan produksi minyak mentah akan memberikan dampak positif.

AS Pangkas Estimasi Produksi

Dari Washington dilaporkan Pemerintah AS memangkas estimasi produksi minyak mentah dalam negeri pada Senin. Departemen Energi AS (DoE) mengatakan bahwa produksi dalam negeri pada Juni mencapai 9,3 juta barel per hari, sekitar 100.000 barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Perkiraan bulanan untuk periode Januari-Mei semua direvisi lebih rendah sebanyak 130.000 barel per hari.

Badan Informasi Energi AS mengatakan perubahan itu dilakukan setelah pihaknya memperluas data termasuk dalam survei reguler produksi. (Ant/AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home