Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 14:12 WIB | Selasa, 15 Oktober 2019

Higieniskah Cuci Tangan Pakai Air Kobokan?

Ilustrasi cuci tangan dengan air mengalir. (ANTARA News/Shutterstock)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jika Anda berada di warung makan dan mencuci tangan sebelum makan dengan air kobokan yang disediakan pemilik warung, apakah cara itu sudah tepat?

"Kan bisa pakai hand sanitizer dulu, lalu airnya dikucurkan. Kuncinya, air mengalir untuk meluruhkan kuman," ujar pakar kesehatan Kanya Fidzuno di Jakarta, Selasa (15/10).

Dokter yang berpraktik di rumah sakit Hermina Jatinegara itu menyarankan calon pembeli sebaiknya mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun demi terhindar dari penyakit, salah satunya influenza.

"Cuci tangan pakai sabun merupakan cara yang paling mudah, murah, efektif dalam mencegah penyakit. Usahakan membiasakan cuci tangan sebelum makan, setelah makan, setelah dari toilet," kata Kanya.

Dalam kesempatan berbeda, pakar lain kesehatan Dewi Ema Anindia mengatakan hand sanitizer bisa digunakan saat tidak tampak kotoran di telapak tangan, atau saat Anda merasa tangan kurang bersih. Misalnya, usai berjabat tangan dengan seseorang atau memegang permukaan suatu benda.

"Kalau enggak kelihatan kotoran tetapi masih merasa kurang higienis, bisa pakai hand sanitizer," ujar Dewi.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menyatakan mencuci tangan bisa membantu melindungi diri dari kuman dan virus. Lembaga itu menyarankan penggunaan air dan sabun.

Namun jika tak ada, produk pembersih tangan bisa menjadi pilihan atau membawa tisu basah atau tisu yang mengandung disinfektan untuk membersihkan permukaan benda yang Anda curigai mengandung kuman atau virus.

Bangun Kesadaran Cuci Tangan Sejak Dini

Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto, Jawa Tengah, dr Andreas, Sp.PD mengingatkan pentingnya membangun kesadaran cuci tangan sejak dini.

"Kebiasaan dan kesadaran akan pentingnya cuci tangan guna mencegah penyakit infeksi perlu dibangun sejak dini," kata dr Andreas, Sp.PD di Purwokerto.

Dia mengatakan peringatan hari cuci tangan sedunia setiap tanggal 15 Oktober dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya cuci tangan sebagai bagian dari pola hidup bersih dan sehat.

"Kampanye pola hidup sehat termasuk kebiasaan cuci tangan yang baik dalam kehidupan sehari-hari bisa dimulai dari keluarga," katanya.

Dia mengatakan, cuci tangan dengan sabun sangat penting dilakukan sebelum memulai makan dan juga sesudah dari toilet.

Dia menambahkan, kebiasaan buruk lupa cuci tangan sebelum makan bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun parasit.

Penyakit infeksi yang sering terjadi antara lain tifoid, hepatitis A, diare dan juga cacingan.

Dia menambahkan, cuci tangan bisa dilakukan dengan air mengalir selama kurang lebih 20-30 detik, atau bisa juga menggunakan cairan pembersih tangan.

Sebelumnya, akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr dr Dwi Utami Anjarwati, M.Kes mengatakan cuci tangan merupakan salah satu tindakan untuk dekolonisasi atau mengurangi populasi bakteri patogen termasuk bakteri resisten terhadap antibiotik yang berada di tangan.

Pengajar di Departemen Mikrobiologi Kedokteran dan Prodi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut menjelaskan, langkah cuci tangan yang tepat perlu dilakukan sesuai rekomendasi dari WHO.

"Pertama ratakan sabun di kedua telapak tangan lalu gosok punggung dan sela-sela jari. Setelah itu jari-jari dari kedua tangan saling mengunci lalu gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya. Yang terakhir adalah menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya," katanya.

Dia menambahkan, untuk mengingat langkah-langkah cuci tangan tersebut ada akronim yang bisa dijadikan pedoman untuk membantu mayarakat dalam aplikasi cuci tangan sehari-hari.

"Yaitu 'tepung selaci puput' atau telapak, punggung, sela-sela jari, mengunci, putar ibu jari, putar ujung jari di telapak tangan," katanya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home