Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 07:03 WIB | Selasa, 02 September 2014

Hingga 15.000 Tentara Rusia Dikirim ke Ukraina

Helikopter militer Ukraina berpatroli di wilayah Donetsk pada 1 September 2014. Tentara Ukraina mundur dari bandara Lugansk dan desa terdekat di wilayah timur setelah dihujani tembakan artileri, ujar juru bicara keamanan Kiev hari Senin. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Hingga 15.000 tentara Rusia telah dikirim ke Ukraina selama dua bulan terakhir, dan sedikitnya ratusan tentara tampaknya telah terbunuh dalam pertempuran di sana, ungkap kelompok HAM yang mengungkap sejumlah pelanggaran militer kepada AFP, Senin (1/9).

Moskow membantah bahwa pihaknya mengerahkan pasukan reguler ke Ukraina untuk menopang separatis yang memerangi pasukan Kiev, namun berbagai indikasi yang muncul selama beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa tentara Rusia berada di medan di Ukraina.

Valentina Melnikova, kepala Committee of Soldiers' Mothers of Russia, organisasi tertinggi yang mewakili keluarga prajurit militer, mengatakan sekitar 7.000 hingga 8.000 pasukan Rusia dipercaya berada di Ukraina pada saat ini.

Mengutip perkiraannya sendiri, dia menambahkan antara 10.000 hingga 15.000 pasukan telah dikerahkan ke Ukraina selama dua bulan terakhir.

“Sayangnya, saya yakin saya benar,” katanya kepada AFP, seraya mengatakan bahwa perkiraannya berdasarkan informasi dari keluarga yang suami dan anaknya dikirim untuk latihan namun kemudian pergi tanpa komunikasi.

“Komandan militer sedang melakukan operasi khusus rahasia,” tutur Melnikova, yang merupakan anggota dewan umum kementerian pertahanan.

Beberapa kelompok HAM mengatakan bahwa otoritas Rusia memberlakukan penghentian virtual terhadap informasi apa pun tentang pengerahan prajurit tersebut.

Perang Besar

Terpisah, Menteri pertahanan Ukraina pada Senin (1/9) memperingatkan bahwa “perang besar” sudah meletus dengan Rusia atas nasib negaranya yang berpotensi menimbulkan korban puluhan ribu orang.

“Perang besar itu sudah muncul di depan kita – kemungkinan yang belum pernah terjadi di Eropa sejak Perang Dunia II, kerugian dalam perang semacam itu tidak akan lagi menelan ratusan namun ribuan bahkan puluhan ribuan nyawa,” seperti ditulis Valeriy Geletey dalam sebuah pesan di Facebook.

Rusia pada Senin kembali membantah mengirim atau berencana mengirim tentara ke Ukraina timur untuk membantu para pemberontak mengupayakan serangan balasan terbarunya terhadap pasukan pemerintah pro-Barat.

Namun para pemimpin pemberontak mengakui bahwa beberapa tentara Rusia yang sedang tidak berdinas sudah bergabung dengan barisan mereka.

NATO juga menuduh Kremlin mengerahkan lebih dari 1.000 tentara dan senjata berat melintasi perbatasan Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Geletey pada Senin menulis bahwa “ratusan tentara dan perwira Rusia secara permanen memasuki wilayah “bumi hitam” Ukraina (timur).” (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home