Loading...
HAM
Penulis: Sotyati 16:41 WIB | Rabu, 01 Juli 2015

HRW: Serangan Saudi Hantam Rumah, Pasar, dan Sekolah di Yaman

Ilustrasi: Murid-murid di Sekolah Tarim di Yaman, menjadi korban perang tidak langsung setelah sekolah mereka sepanjang Mei - September 2011 diambil alih untuk dijadikan markas tiga pasukan berbeda. (Foto: Bede Sheppard/Human Rights Watch)

NEW YORK CITY, SATUHARAPAN.COM - Serangan udara koalisi pimpinan Saudi ke benteng pertahanan pemberontak di Yaman telah menghancurkan beberapa rumah, pasar, dan sebuah sekolah. Serangan itu menewaskan puluhan orang dalam langkah yang bisa dianggap sebagai kejahatan perang, kata Human Right Watch, Selasa (30/6).

Kelompok HAM yang berbasis di Amerika Serikat tersebut mengatakan telah menyelidiki serangan-serangan di kota utara Sadaa, dan menemukan sedikitnya 59 orang tewas dalam satu bulan, dari 6 April hingga 11 Mei, meliputi 14 wanita dan 35 anak-anak.

Citra satelit menunjukkan terdapat lebih dari 210 lokasi yang terkena dampak di kota tersebut, markas dari pemberontak Syiah Houthi, yang merusak atau menghancurkan ratusan gedung, menurut laporan tersebut.

Enam rumah terhantam serangan di Sadaa, begitu juga dengan sebuah sekolah, sebuah pusat budaya, lima pasar, dan sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang dipadati pengendara, mengutip laporan yang sama.

Dalam salah satu dari beberapa insiden paling mematikan, sebuah serangan pengeboman pada 6 Mei menewaskan 27 anggota dari satu keluarga yang meliputi 17 anak-anak.

Serangan-serangan ke rumah-rumah saja menewaskan 51 orang, semuanya warga sipil, kata Human Rights Watch, yang mengirim dua peneliti ke kota tersebut bulan lalu untuk mewawancarai para saksi.

“Serangan ini tidak hanya melanggar hukum karena tidak adanya sasaran militer yang jelas, tapi juga berkontribusi menyebabkan kesulitan bagi warga sipil di kota tersebut, tempat banyak warga mengalami kekurangan makanan, air dan bahan bakar,” menurut laporan tersebut.

HRW menyerukan koalisi untuk menyelidiki serangan-serangan yang menargetkan warga sipil dan yang melanggar hukum kemanusiaan internasional.(AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home