Loading...
SAINS
Penulis: Ardy Pradana Putra 14:51 WIB | Jumat, 31 Oktober 2014

IIBF 2014 Ajang Persiapan Penerbit Ikut Frankfurt Book Fair

Zayed Al-Farid dan Salim Al-Malik (tengah berjas), atase kebudayaan kedubes Arab Saudi di Malaysia bersama perwakilan Ikapi, usai kuliah umum bertema "Buku, Pendidikan dan Peradaban". IIBF 2014 akan mengusung tema Arab Saudi. (Foto : Ardy Pradana Putra)

DEPOK, SATUHARAPAN.COM – Indonesia International Book Fair (IIBF) 2014 diadakan sebagai persiapan mengikuti pameran buku di luar negeri. IIBF 2014 akan mengusung tema negara Arab Saudi.

“IIBF 2014 diselenggarakan sebagai persiapan penerbit Indonesia mengikuti ajang Frankfurt Book Fair 2015, di Jerman,” kata Dharma Hutauruk, kepala bidang buku pelajaran, akademik, perdagangan dan agama Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), yang ditemui sebelum acara kuliah umum bertema “Buku, Pendidikan dan Peradaban” di Auditorium Gedung Komunikasi, Kampus FISIP UI, Depok, hari Jumat (31/10) pagi.

“Kami mengikuti Frankfurt Book Fair 2015 untuk memperkenalkan buku Indonesia di mancanegara,” kata Dharma

Dharma  menyatakan bisnis penerbitan buku di Indonesia tidak didukung oleh pemerintah, padahal penerbitan buku merupakan salah satu sektor industri kreatif yang menjadi fokus pemerintah.

“Tidak ada regulasi pemerintah yang mendukung penerbitan buku, sehingga jumlah judul buku yang diterbitkan di Indonesia masih sedikit, sekitar 2.000 judul buku diterbitkan per tahun. padahal peradaban dinilai dari banyaknya judul buku yang diterbitkan,” kata Dharma.

Dharma mencontohkan pajak pertambahan nilai (PPN) bahan baku pembuatan buku, seperti kertas dan tinta, memberatkan bisnis penerbitan buku. “Bahkan banyak penerbit buku yang mempekerjakan editor secara tetap, karena tidak mampu menggaji editor secara bulanan,” tambahnya.

IIBF 2014 Usung Tema Arab Saudi

Atase Kebudayaan  Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Kuala Lumpur, Malaysia Salim Al-Malik mengapresiasi Ikapi mengusung tema Arab Saudi dalam penyelenggaraan IIBF 2014.

“Tema Arab Saudi di IIBF 2014 merupakan bukti lekatnya hubungan sejarah dan politik Indonesia dengan Arab Saudi,” kata Al-Malik.

Ia mengatakan buku-buku Arab Saudi yang diperkenalkan di IIBF 2014 tidak hanya buku-buku Islami, namun terdapat buku politik, sosial dan novel percintaan Arab Saudi.

“Saya pastikan buku-buku Islami Arab Saudi, yang dipamerkan di IIBF 2014, mengandung muatan Islam moderat bukan Islam puritan,” kata Al-Maliki.

Zayed Al-Farid, Atase Kebudayaan Kedubes Arab Saudi di Malaysia mengatakan Arab Saudi serius memperkenalkan kebudayaan Arab Saudi di ajang IIBF 2014.

“Kami akan membangun paviliun Arab Saudi di IIBF 2014 yang mengenalkan kebudayaan kepada masyarakat dan publikasi buku-buku Arab Saudi,” kata Al-Farid.

Al-Farid menyatakan  paviliun Arab Saudi akan menampilkan kesenian dari setiap provinsi di Arab Saudi, Miniatur-miniatur objek wisata Arab Saudi dan promosi universitas dan penawaran beasiswa di Arab Saudi. “Setiap pengunjung paviliun Arab Saudi akan mendapatkan kurma dan air zam-zam secara gratis,” kata Al Farid.

Atase Kebudayaan Kedubes Arab Saudi di Malaysia juga bertanggung jawab mengurus promosi kebudayaan Arab Saudi di Indonesia. Duta Besar Arab Saudi di Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak yang sedianya datang dalam kuliah umum berhalangan hadir dan diwakili oleh Atase Kebudayaan Arab Saudi di Malaysia.

Sementara Cendekiawan Nasaruddin Umar tidak mengikuti kuliah umum hingga usai karena bertugas menjadi khatib salat Jumat. Ia hanya memberikan sambutan dalam awal kuliah umum, yang mengajak memahami buku secara hakikat dan batin, tidak hanya membaca teks.

IIBF 2014 diselenggarakan pada 1-9 November 2014 di Istora, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Selatan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home