Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:14 WIB | Senin, 07 Desember 2020

Ilmuwan Nuklir Iran, Fakhrizadeh, Dibunuh dengan Senapan Yang Dikendalikan Satelit

Iran Menuduh itu dilakukan oleh Israel dan oposisi Iran di pengasingan, Mujahidin Rakyat Iran (MEK).
Mohsen Fakhrizadeh. (Foto: dok. Ist.)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Senapan mesin yang dikendalikan satelit dengan "kecerdasan buatan" digunakan dalam pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka di Iran pekan lalu, kata wakil komandan Garda Revolusi (IRGC) kepada media setempat, hari Minggu (6/12).

Mohsen Fakhrizadeh sedang mengemudi di jalan raya di luar ibu kota Iran, Teheran, dengan detail keamanan 11 pengawal pada 27 November, ketika senapan mesin "memperbesar" wajahnya dan menembakkan 13 peluru, kata laksamana belakang Ali Fadavi.

Senapan mesin dipasang pada pikap Nissan dan "hanya difokuskan pada wajah Fakhrizadeh sedemikian rupa sehingga istrinya, meskipun hanya berjarak 25 sentimeter (10 inci), tidak ditembak," kantor berita Mehr mengutip perkataannya.

Senjata itu "dikontrol secara online" melalui satelit dan menggunakan "kamera canggih dan kecerdasan buatan" untuk menembak target, tambahnya.

Fadavi mengatakan bahwa kepala keamanan Fakhrizadeh terkena empat peluru "saat dia melemparkan dirinya sendiri" ke ilmuwan itu, dan disebutkan bahwa "tidak ada teroris di tempat itu".

Otoritas Iran menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel, dan kelompok oposisi yang diasingkan, Mujahidin Rakyat Iran (MEK) atas pembunuhan tersebut.

Press TV, media yang dikelola pemerintah, sebelumnya mengatakan senjata "buatan Israel" ditemukan di tempat kejadian.

Berbagai laporan tentang kematian ilmuwan telah muncul sejak serangan itu. Kementerian Pertahanan awalnya mengatakan dia terjebak dalam baku tembak dengan pengawalnya, sementara kantor berita Fars mengklaim "senapan mesin otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh" membunuhnya, tanpa mengutip sumber apa pun.

Menurut Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami, Fakhrizadeh adalah salah satu deputinya dan mengepalai Kementerian Pertahanan dan Organisasi Riset dan Inovasi, dengan fokus pada bidang "pertahanan nuklir". (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home