Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 09:18 WIB | Rabu, 01 Juni 2016

Imam Nahrawi: Pengusaha Sukses Jangan Lupa Doakan Orang Tua

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memberi kata sambutan dalam acara “Menjadi Pengusaha di Usia Muda Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, di Universitas Mercu Buana, Jakarta, hari Selasa (31/5). (Foto: kemenpora.go.id).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bila menjadi pengusaha sukses dan berkembang maka diharapkan generasi muda tidak lupa berikhtiar dan berdoa, terutama kepada orangtua.

“Jangan pernah lupa mendoakan orangtua dan yakinlah di depan kita pasti ada peluang dan cintailah setiap apapun pekerjaan positif kita,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi saat memberi sambutan dalam acara “Menjadi Pengusaha di Usia Muda Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, di Universitas Mercu Buana, Jakarta, hari Selasa (31/5).

Menpora menceritakan kisah hidup yang ia jalani mulai dari nol hingga saat ini juga berkat dukungan kedua orangtuanya di Madura, Jawa Timur.

Imam menyampaikan bahwa tema ini luar biasa karena pemuda berada di situasi yang mau tidak mau kita harus bertanding. “Yakinlah di setiap tantangan pasti ada peluang yang bisa dikerjakan, apa yang ada di depan kita tidak boleh disia-siakan harus dimanfatkan sebaik mungkin karena pasti ada peluang untuk membawa perubahan ke arah lebih baik,” kata laki-laki suami Shobibah Rohmah tersebut.

"Kami, pemerintah, memiliki 13 program unggulan, salah satunya yaitu menggerakkan wirausahawan muda khususnya terkait permodalan, tetapi modal yang paling penting adalah niat, nekad dan restu orangtua," lanjut Imam.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir  Rektor Universitas Mercu Buana, Arif Setyanto Nugroho.  

Acara tersebut terselenggara berkat kerja sama Great Leader for Great Nation (GLGN) Universitas Mercu Buana (UMB) dan Kemenpora.

Menurut Arif, Universitas Mercu Buana sejak lama membuka kesempatan  wirausahawan muda. “Kami berharap dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menekuni program studi kewirausahaan dapat memanfaatkan momentum MEA untuk memperluas pangsa pasar agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar dari produk orang lain melainkan dapat menjual produk sendiri di minimal sembilan  negara Asean,” kata Arif.

Dekan Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Agustina Zubair, menambahkan seminar tersebut sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di Indonesia diantaranya rendahnya jumlah wirausahawan muda untuk bisa mempercepat perluasan kerja dan meningkatnya jumlah pengangguran tenaga kerja pendidik yang tidak sesuai lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

“Presiden Jokowi menyatakan Indonesia membutuhkan setidaknya 5,8 juta wirausahawan muda untuk menang di era MEA, saat ini di Indonesia baru ada 1,56 persen wirausahawan muda dari total jumlah penduduk. Standard Bank Dunia mensyaratkan 4,5 persen, Indonesia jauh dibawah negara Asean lainnya,” kata Agustina. (kemenpora.go.id).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home