Indeks Harga Grosir Barang Ekspor Juni 2015 Turun 1,94 Persen

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa dalam perdagangan internasional Juni 2015, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Kelompok Barang Ekspor turun sebesar 1,94 persen dari bulan sebelumnya yaitu Mei 2015. Sedangkan untuk Kelompok Barang Impor mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.

“Komoditas migas yang mengalami penurunan harga selama Juni 2015 adalah propane impor dan minyak bumi ekspor. IHPB Umum naik 0,58 persen dari 137,74 pada Mei 2015 menjadi 138,54 pada Juni 2015,” kata Kepala BPS Suryamin di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, Senin (3/8).

Kemudian, Sektor Pertanian merupakan penyumbang andil terbesar pada kenaikan IHPB yaitu 0,60 persen, Sektor Industri menyumbang andil 0,36 persen dan Kelompok Barang Impor 0,03 persen.

Sedangkan Kelompok Barang Ekspor dan Sektor Pertambangan dan Penggalian masing-masing menyumbang andil negatif 0,40 persen dan 0,01 persen.

“Dengan demikian, inflasi pada tingkat perdagangan besar di sepanjang tahun 2015 mencapai 2,50 persen dan tingkat inflasi HPB year-on-year mencapai 4,3 persen.”

Suryamin juga mengungkapkan bahwa IHPB Bahan Baku pada Juni 2015 turun 2,94 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu dari 133,34 pada Mei 2015 menjadi 129,41 pada Juni 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan harga Bahan Baku Impor yang menyumbangkan andil sebesar negatif 3,81 persen.

Kemudian, untuk Kelompok Barang Konsumsi pada Juni 2015 naik sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu dari 151,49 pada Mei 2015 menjadi 154,68 pada Juni 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan harga barang konsumsi pada Sektor Pertanian yang menyumbang andil sebesar 1,38 persen.

Kelompok Barang Modal juga mengalami kenaikan IHPB sebesar 0,30 persen yaitu dari 115,10 pada Mei 2015 menjadi 115,45 pada Juni 2015. Kelompok Barang Modal pada Sektor Impor merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan indeks Kelompok Barang Modal yaitu sebesar 0,15 persen, Sektor Pertanian menyumbang andil 0,03 persen dan Sektor Industri 0,12 persen. Namun, Sektor Pertambangan dan Penggalian tidak menyumbangkan andil yang signifikan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja