Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 19:36 WIB | Selasa, 01 November 2016

Indonesia Bidik Diaspora Jeddah Tingkatkan Nilai Ekspor

Ilsutrasi. Promosi perdagangan di Auditorium Kementerian Perdagangan. (Foto: Melki Pangaribuan)

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah makin intensif membidik para diaspora di Arab Saudi sebagai ujung tombak promosi produk Indonesia di luar negeri.

Para diaspora diminta ikut mempromosikan produk Indonesia untuk digunakan di perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Sekitar 200 diaspora dikumpulkan dalam sebuah serasehan yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah di Wisma Nusantara KJRI.

"Para diaspora sangat potensial dalam mempromosikan produk unggulan Indonesia. Mereka harus dibina, dilatih dan diberdayakan," kata Kepala ITPC Jeddah Gunawan dalam keterangan tertulis, hari Senin (31/10).

Gunawan mengatakan, para pekerja Indonesia di sejumlah wilayah di Arab Saudi itu juga dibekali pengetahuan untuk berbisnis sendiri. Mereka dikenalkan cara efektif memulai berusaha atau berbisnis. Tak hanya itu, mereka juga diberi bimbingan bagaimana mendapatkan modal, bangkit dari kegagalan, serta gambaran kondisi perekonomian, kerja sama/kemitraan dengan pengusaha Arab Saudi.

“Agar termotivasi, para diaspora juga disuguhi kisah sukses diaspora Indonesia sebagai pengusaha di Arab Saudi,” katanya.

Sarasehan tersebut dihadiri tenaga pengajar dari King Abdul Aziz University Jeddah yaitu Prof Anton Satria Prabuwono, PhD. KJRI Jeddah juga menggandeng Rahmat Aming Lasim yang berprofesi sebagai diplomat sekaligus wirausahawan.

Hadir juga Anjas Pujo Asmoro lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang bekerja sebagai entrepreneur dan pengelola Batavia Restauran. Restauran ini banyak menyajikan makanan cita rasa khusus Indonesia dan Asia.

Konsul Jenderal RI Jeddah, M. Hery Saripudin pada pembukaan sarasehan menegaskan para diaspora merupakan wakil Indonesia di luar negeri.

"Tunjukkan performa terbaik dan profesional di setiap perusahaan agar para pemilik perusahaan dan institusi di Arab Saudi percaya dan bisa bekerja sama untuk mengambil produk-produk Indonesia yang berkualitas dengan harga yang kompetitif,” kata Hery.

Berdasarkan data statistik perdagangan Indonesia-Arab Saudi tahun 2015, Arab Saudi merupakan tujuan ekspor untuk industri otomotif Indonesia dengan nilai US$ 894 juta. Indonesia menempati peringkat ke-4 setelah Thailand, Filipina, dan Jepang.

Produk industri otomotif merupakan komoditas terbesar dalam transaksi perdagangan dengan Arab Saudi. Sampai tahun 2016, otomotif masih menjadi primadona ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi.

Kontribusi Diaspora Indonesia

Salah satu pengusaha Arab Saudi yang masih mempunyai hubungan dekat dengan Indonesia adalah Sami Alkhatiri. Sami Alkahtiri mempunyai perusahaan besar bernama Sami Alkhatiri Est. Perusahaan tersebut merupakan importir makanan dan minuman yang berasal dari Indonesia seperti produk dari Sosro, kecap dan saus ABC serta tuna.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Sami Alkhatiri Est, perusahaan Arab Saudi ini mendatangkan produk tuna dari Indonesia setiap tahun lebih dari US$ 1 juta atau Rp 13 miliar dan mendatangkan kecap serta saus ABC lebih dari US$ 1,8 Juta atau Rp 23,4 miliar.

Keberhasilan Sami Alkhatiri dalam meningkatkan volume perdagangan Indonesia ke Arab Saudi tidak lepas dari diaspora Indonesia yang bekerja di Sami Alkhatiri yaitu Abdul Halim yang merupakan bagian dari manajemen Sami Alkhatiri.

“Dengan adanya fasilitasi dan pembinaan dari KJRI Jeddah diharapkan semakin banyak diaspora Indonesia yang menjadi bagian dari manajemen perusahaan mampu berkontribusi dalam mendatangkan lebih banyak produk-produk Indonesia ke Arab Saudi dan pada akhirnya berkontribusi dalam membantu meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Hery.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home